Agresi dan serangan udara mematikan Israel ke kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan telah memicu gelombang pengungsian warga dalam jumlah besar. Pihak berwenang Lebanon memutuskan untuk membuka sekolah dan perguruan tinggi untuk menampung mereka yang datang dari selatan negara itu setelah Menteri Pendidikan Lebanon, Abbas Al-Halabi, mengumumkan penutupan sekolah dan universitas pada hari Selasa di seluruh negeri.
Dalam rangka menindaklanjuti perkembangan keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Kotamadya Lebanon Bassam Mawlawi memberikan instruksi kepada para gubernur “untuk bekerja sama dalam rangka mengamankan dan mempermudah proses pengungsian besar-besaran dari wilayah selatan.”
Mawlawi mengadakan pertemuan dengan tim penanggulangan krisis di kementeriannya yang dihadiri juga oleh Direktur Bimbingan dan Pembinaan Kemendikbud, Hilda Khoury yang kemudian diputuskan “untuk membuka sejumlah sekolah dan lembaga-lembaga sebagai pusat penampungan demi menjamin keselamatan dan keamanan warga Lebanon.”
Menurut penjelasan Menteri Dalam Negeri dan Kota Lebanon; “sekolah dan lembaga resmi yang dibuka tersebut sejauh ini terbatas pada wilayah tertentu, untuk memberikan perlindungan bagi warga yang datang dari Lebanon selatan serta dari wilayah Bekaa di Lebanon timur yang juga menjadi sasaran agresi Israel. Sarana pendidikan ini tersebar di beberapa daerah.
Sebelumnya, kementrian kesehatan Lebanon dalam pernyataannya pada sore hari kemarin menyampaikan bahwa 492 orang gugur pada hari pertama agresi Israel ke sejumlah kota dan desa di Lebanon. Sementara lebih dari 1645 orang menderita luka-luka dan banyak diantara mereka merupakan anak-anak dan perempuan. Angka ini diprediksikan akan terus bertambah mengingat Israel kembali melancarkan serangan udaranya ke Lebanon pagi ini.
Hizbullah merespons agresi Israel dengan gelombang serangan rudal yang menargetkan wilayah luas dari Golan, Haifa dan Marj Bin Amer.
Sirene terdengar di kota-kota di wilayah Tel Aviv dan dekat Bandara Ben Gurion, dan roket terlihat mendarat di permukiman di Tepi Barat .
Total, sekitar 210 rudal terdeteksi diluncurkan dari Lebanon ke Israel sejak kemarin pagi, menurut laporan surat kabar Haaretz dari tentara Israel
Sumber: Almanar dan Al-Jazeera.