Bermunculannya politisi, aktifis dan tokoh politik yang melakukan berbagai macam kegiatan politis, termasuk pimpinan di daerah di tengah pandemi ini dinilai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir suasananya terlihat kontras jika melihat kondisi bangsa di tengah pandemi yang masih meningkat.
“Di satu pihak politik selalu dinamis untuk merebut simpatik rakyuat, juga untuk melakukan investasi dukungan yang sebenarnya itu wajar dari aktifitas politik, sejauh terbuka. Namun perlu mempertimbangakan situasi dan ada pertanggungjawaban. Menjadi bermasalah ketika hanya mengejar popularitas, mengejar kepentingan politik sendiri atau kelompok lalu mengabaikan atau tidak mementingkan kepentingan yang lebih luas di tengah kondisi pandemic,” tutur Haedar pada Selasa (15/6).
Di tengah pandemi covid-19 yang semakin meningkat, elit politik termasuk elit pemerintah daerah seharusnya berkonsentrasi dalam mengoptimalkan peran kegiatan bahkan sinergi satu sama lain untuk semakin meringankan beban pandemi, baik dari aspek kesehatan maupun dampak yang bersifat ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya yang terasa berat bagi rakyat kecil.
“Semestinya politisi memiliki pertanggungjawaban etik, pertanggungjawaban kebangsaan agar lebih mengembangkan kegiatan, perhatian dan jalinan kerjasama untuk menyelesaikan pandemi ini,” jelas Haedar.
Kalau sudah waktunya Pilkada, Pilpres, Pemilu maka akan ada proses serta tahapan yang semua bisa menjalaninya dengan seksama sehingga ada proses yang saling bertanggungjawab sekaligus juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat meringankan beban bangsa dan pandemi.
“Percayalah dengan usaha semua pihak termasuk elit politik dan tokoh daerah yang mengkapitalisasi kegiatan untuk memecahkan masalah bangsa maka akan menjadi kearifan politk bagi segenap elit politik dan elit pemerintah daerah sehingga semuanya bisa bersama meringankan beban bangsa dan negara,” tutup Haedar.