Kelompok perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islamy mengecam vonis penjara terhadap puluhan orang Palestina dan Yordania dengan tuduhan melakukan penggalangan dana untuk kelompok perjuangan Palestina. Hamas menyebutkan bahwa vonis penjara tersebut sebagai vonis berat yang tidak beralasan.
Pengadilan kriminal Saudi hari minggu kemarin (08/08/2021) memvonis perwakilan Hamas di negara itu, Mohammad Al-Khodari dengan hukuman penjara 15 tahun dengan tuduhan melakukan penggalangan dana untuk kelompok perlawanan Palestina, disamping vonis lain terhadap 69 orang Palestina dan Yordania antara 22 tahun penjara sampai vonis bebas.
Dalam rilisnya, Hamas mengatakan: “Pagi ini kami dikejutkan oleh putusan hukum pengadilan Saudi terhadap sejumlah orang Palestina dan Yordania yang bermukim di Saudi.”
Hamas menambahkan: ”Kami mengecam vonis keras yang tidak pantas terhadap mayoritas mereka. Para ikhwah tersebut tidak melakukan sesuatu apapun yang pantas untuk dihukum dengan hukuman berat tak beralasan, bahkan untuk sekedar disidang.”
Hamas melanjutkan: “Apa yang mereka lakukan hanyalah bentuk dukungan terhadap isu (nasional) mereka dan bangsa mereka (Palestina). Tanpa sedikitpun menyinggung Saudi dan rakyatnya.”
Hamas menegaskan bahwa mereka hanyalah gerakan perlawanan kontra Israel yang telah menjajah tanah Palestina dan melakukan pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan setiap hari terhadap rakyat Palestina. Mereka juga berharap agar Saudi memikirkan kembali vonis tersebut dan membebaskan semua tahanan tak bersalah itu.
Kecaman senada juga disampaikan oleh kelompok Jihad Islamy: “Apa yang dilakukan Arab Saudi adalah keputusan yang zalim dan melampaui batas, tidak sesuai dengan syariat Islam dan prinsip-prinsip kearaban dalam membela Mesjid Al-Aqsa.”
Siapakah Muhammad Al-Khodari?
Muhammad Al-Khodari adalah lulusan fakultas kedokteran Universitas Cairo tahun 1962. Usai studinya di Mesir ia kembali ke Gaza berprofesi sebagai dokter sebelum kemudian hijrah ke Kuwait. Efek perang teluk, Al-Khodari kemudian hijrah ke Oman dan kemudian ke Arab Saudi pada tahun 1992. Di Saudi, Al-Khodari beraktivitas sebagai perwakilan resmi Hamas dengan terang-terangan dan dengan pengetahuan otoritas Saudi. Akan tetapi, Al-Khodari telah meninggalkan jabatan itu sejak 10 tahun lalu.
Mohammad Al-Khodari adalah perwakilan resmi Hamas Yang seharusnya dihormati sebagaimana duta besar negara lain. Ia mengumpulkan dana untuk rakyat Palestina secara terang-terangan. Pada tahun 1998, ia ikut menemani Syeikh Ahmad Yasin dalam pertemuan resmi Hamas dengan mendiang Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Penangkapan tokoh-tokoh perlawanan Palestina di Saudi disinyalir banyak pihak sebagai bentuk kedekatan putra mahkota Mohammed Bin Salman dengan Israel.
Sumber: TRTarabi.