Dalam struktur manusia, hati adalah panglima, sedangkan anggota badan adalah para prajuritnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ»
“Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Jika ia rusak, maka seluruh tubuh pun akan rusak. Ketahuilah, itulah qalb (hati).” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Maka bila yang mendominasi hati adalah ibadah dan dzikir kepada Allah, maka seluruh anggota tubuh akan terjaga dari perbuatan dosa. Namun bila yang mendominasi hati adalah hawa nafsu, maka anggota tubuh akan condong kepada maksiat.
1. Nasihat Rasul agar Anggota Tubuh Terjaga dari Dosa
Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam menjaga anggota tubuh dari perbuatan yang dimurkai Allah. Allah memerintahkan kita untuk menjadikan beliau sebagai uswah:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS. al-Ahzab: 21)
Rasulullah memberikan nasihat agar (pandangan, lisan, pendengaran, tangan, kaki, dan seluruh jasad) kita terjaga dari perbuatan haram. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah ﷺ bersabda:
«مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ»
“Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah ia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2317)
2. Mengenal Dosa-Dosa yang Berkaitan dengan Anggota Tubuh
Allah menciptakan anggota tubuh sebagai amanah. Dosa-dosa bisa terjadi melalui jalan:
Pandangan mata, seperti melihat aurat, pornografi, dan memandang dengan syahwat.
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menundukkan pandangannya’.” (QS. an-Nūr: 30)
Lisan, seperti ghibah, namimah, dusta, dan ucapan keji. Rasulullah ﷺ bersabda:
«وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ؟»
“Tidakkah manusia dijerumuskan ke dalam neraka di atas wajah-wajah mereka kecuali akibat dari lisan-lisan mereka?” (HR. Tirmidzi no. 2616)
Telinga, dengan mendengar ghibah, lagu maksiat, atau ucapan sia-sia.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Jangan kamu ikuti apa yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. al-Isrā’: 36)
Tangan dan kaki, digunakan untuk menyentuh yang haram, mengambil hak orang lain, atau berjalan menuju maksiat.
3. Proses Berbuat Dosa: Hawa Nafsu sebagai Pemicu
Para ulama menjelaskan bahwa anggota badan tidak akan bergerak tanpa perintah dari hati, dan dorongan terbesar datang dari hawa nafsu. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam Madarijus Salikin, bahwa langkah maksiat dimulai dari lintasan hati, lalu berkembang menjadi keinginan, niat, lalu eksekusi oleh anggota tubuh.
Allah mengingatkan agar tidak mengikuti hawa nafsu:
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ
“Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Shād: 26)
4. Ibadah dan Dzikir sebagai Penjaga dari Dosa
Salah satu cara utama menjaga anggota tubuh dari dosa adalah dengan menghidupkan hati melalui ibadah dan dzikir. Hati yang hidup akan mengarahkan tubuh untuk taat, sebagaimana firman Allah:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. al-‘Ankabūt: 45)
Dzikir juga memperkuat koneksi dengan Allah dan melemahkan godaan syaitan:
«إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ»
“Sesungguhnya setan mengalir dalam tubuh anak Adam seperti aliran darah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun hati yang dipenuhi dzikir akan menjadi benteng yang kokoh. Ibnu Taimiyyah berkata: “Dzikir bagi hati laksana air bagi ikan; bagaimana keadaan ikan jika terpisah dari air?”
5. Kiat Menjauhkan Anggota Tubuh dari Perbuatan Dosa
Beberapa langkah praktis untuk menjaga anggota tubuh:
Muroqabatullah (merasa diawasi Allah)
أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَىٰ
“Tidakkah ia mengetahui bahwa Allah melihat?” (QS. al-‘Alaq: 14)Bergaul dengan orang-orang saleh, karena lingkungan berpengaruh besar terhadap perilaku.
Menyibukkan diri dengan amal saleh: membaca Al-Qur’an, menghadiri majelis ilmu, dan berdakwah.
Menjaga hati dari lintasan syahwat, sebab darinyalah dosa dimulai.
Menjaga anggota badan dari dosa bukanlah sekadar usaha lahiriah, tetapi bermula dari kekuatan hati. Hati yang bersih dan kuat dengan ibadah, dzikir, dan iman akan memerintahkan tangan, mata, telinga, dan lisan untuk tetap berada di jalan Allah.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dimuliakan Allah karena mampu menjaga amanah tubuh ini dari perbuatan maksiat dan menjadikannya sebagai sarana meraih rida-Nya.