Abul Abbas Ahmad An-Nashir li Dinillah bin Al-Mustadhi bin Al-Mustanjid. Ia diangkat menjadi khalifah menggantikan ayahnya pada 2 Dzulqa’dah 575 H / 6 April 1180 M hingga wafatnya pada 29 Ramadhan 622 H / 11 Oktober 1225 M. Ia adalah khalifah dengan masa kekuasaan terpanjang, sekitar 45 tahun.
Para Penguasa Pada Masa Pemerintahannya
- Andalusia & Afrika Utara: Daulah Al-Muwahidun
- Daulah Mariniyah berdiri tahun 591 H / 1194 M
- Mesir, Yaman, Makkah, Madinah, Syiria: Daulah Ayyubiyah
- Mosul, Sanjar, Jazirah: Dinasti Atabikiyah
- Dinasti Seljuk Rum
- Al-Jibal & Irak: Seljuk Irak
- Khawarizmi Syah: Sultan Alauddin Tekisy (596 H / 1199), Alauddin Muhammad (617 H/1220 M), Jalaluddin Manguberdi (628 H/1230 M)
- Daulah Ghuriyah
Dinasti Khawarizmi Syah
Kesultanan Saljuk Irak berakhir dengan terbunuhnya Thugrul bin Alp Arslan di tangan Alauddin Tekisy pemimpin Dinasti Khawarizmi Syah pada tahun 590 H / 1194 M.
Kekuasaan Dinasti Khawarizmi Syah saat itu cukup luas, dari ujung Transoxiana hingga Rayy
Abbasiyah vs Dinasti Khawarizmi Syah
Khalifah An-Nashir li dinillah berambisi merebut wilayah Rayy dari Alauddin Tekisy. Awalnya pasukan khalifah berhasil merebutnya, namun Alauddin Tekisy berhasil merebutnya Kembali.
Tahun 596 H / 1199 M Alauddin Tekisy wafat, kemudian digantikan anaknya Alauddin Muhammad. Ia meminta kepada Khalifah An-Nashir agar namanya disebutkan di dalam khutbah namun khalifah menolak.
Perseteruan Berbuah Bencana
Konflik antara Alauddin Muhammad dengan An-Nashir li dinillah ini membawa bencana bagi umat. Khalifah memprovokasi Jengis Khan agar menginvasi Kesultanan Khawarizmi Syah. Cara-cara seperti ini pernah pula dilakukan para pemimpin Abbasiyah sebelumnya. Saat berseteru dengan Turki, Abbasiyah ‘mengundang’ Bani Buwaihi; saat berseteru dengan Al-Basasiri, Abbasiyah ‘mengundang Bani Fatimiyah.
Tahun 612 H / 1215 M, Jengis Khan mengirim orang-orang Mongol yang beragama Islam untuk menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Khawarizmi Syah. Mereka membawa cenderamata yang sangat banyak dan dipersembahkan kepada Sultan Alauddin Muhammad.
Tahun 615 H / 1218 M, Jengis Khan mengirim saudagarnya ke distrik Otar yang dipimpin walikota Ghayer Khan. Saat itu 400 orang saudagar membawa barang komoditas yang sangat besar. Ghayer Khan menganggap rombongan ini sebagai mata-mata Jengis Khan. Maka Alauddin Muhammad memerintahkan agar rombongan dibunuh, barang-barangnya disita dan dijual ke pedagang Bukhara.
Jengis Khan mengirim utusan untuk menolak tuduhan itu. Namun utusan ini malah dibunuh oleh Sultan Alauddin Muhammad. Jengis Khan memperingatkan Sultan dan mengancamnya akan menyerang wilayah Khawarizmi Syah.Alauddin Muhammad malah memulai agresi ke wilayah terluar kekuasaan Mongol yang ternyata hanya ada sekumpulan prajurit kecil.
Sultan menyadari bahaya, maka ia memerintahkan penduduk Turkistan untuk berhijrah menyelamatkan diri dari serangan tentara Mongol. Hal ini justru memudahkan tentara Mongol memasuki wilayah negeri Islam.
Pemimpin Khawarizmi Syah, Alauddin Muhammad melarikan diri. Maka, 20.000 pasukan Mongol dikerahkan untuk mengejarnya. Sultan awalnya bersembunyi di Naisabur, lalu ke Mazandaran, dan akhirnya menuju Pelabuhan Thabaristan dan berangkat ke kastilnya yang berada di tengah laut.
Pergerakan Pasukan Mongol
Tahun 615 / 1218 M Mongol menguasai Bukhara. Badrudin Qadhi Khan meminta suaka. Setahun berikutnya penduduknya diusir.
Tahun 617 H / 1220 M , Samarkand berhasil dikuasai. Juga Mazandaran, padahal ia adalah benteng yang paling kokoh. Mereka memasuki Rayy dengan menyertakan pasukan muslim dan kafir yang gemar menjarah.
Berikutnya Hamadzan dikuasai, pemimpinnya meminta suaka. Ghazwain dikuasai, 40.000 penduduknya dibunuh. Mongol terus bergerak ke Azerbaijan, sehingga Uzbek bin Al Bahlawan menyatakan tunduk. Mongol menginvasi Karak. Penduduknya mencoba mengajak pemimpin sekitar untuk melawan.
Pasukan Mongol Tartar bergerak ke Kurj. Aqusy mengajak penduduk Turkman dan Kurdi bergabung dengan Tartar.
Tahun 618 H / 1221 M bergerak ke Maraghah. Menuju Erbil, lalu Kembali ke Hamadzan, menguasai Azerbaijan, Darband Syirwan, dan Kipchak. Lalu menuju Rusia, dan Rusia bekerjasama dengan Kipchak melawan Mongol namun kalah.
Jengis Khan mengirim satu legiun guna menginvasi Khawarizm dan Khurasan. Akhirnya wilayah Persia secara total dikuasai oleh Pasukan Tartar. Dalam waktu yang singkat mereka mampu menguasai daratan China, Irak, Laut Khazar, Rusia,dan India
Apa Kabar Khalifah?
Kejadian-kejadian tersebut berjalan, sementara Khalifah An-Nashir lidinillah sibuk dengan urusannya sendiri. Dia menzalimi rakyat, kondisi di Irak kacau, sehingga Sebagian penduduknya mengungsi dan harta mereka dirampas. Khalifah sibuk dengan permainan Ramyul Bunduq (ketepel) dengan sarawilatul futuwah nya.
Khalifah An-Nashir li dinillah terserang penyakit disentri. Selain itu salah satu matanya buta, dan mata yang lain pun sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Ia akhirnya wafat pada pada 29 Ramadhan 622 H / 11 Oktober 1225 M.