Otoritas Israel pada Kamis pagi menghancurkan semua tenda dan bangunan di perkampungan Badui Palestina Araqib di gurun Negev untuk ke-213 kali secara berturut-turut, menggusur penduduk Badui.
Menurut sumber-sumber lokal, pasukan polisi Israel dan karyawan dari otoritas pembangunan Badui yang bertanggung jawab atas penghancuran tersebut, menyerbu perkampungan dan melakukan pengrusakan terhadap segala sesuatu.
Karenanya, puluhan warga Badui, termasuk anak-anak, menjadi tunawisma lagi dan akan mengalami penderitaan akibat kondisi cuaca gurun yang ekstrim untuk sementara waktu, sebelum mereka dapat memiliki rumah darurat yang baru lagi.
Penduduk Araqib hidup dalam ketakutan secara terus-menerus karena mereka mengkhawatirkan penghancuran terhadap perkampungan bisa terjadi kapan saja, bahkan setelah mereka baru saja membangun kembali rumah-rumah mereka.
Sekitar 22 keluarga yang terdiri dari 110 orang tinggal di Araqib.
Diperkirakan terdapat 80.000 orang Badui Palestina, yang memiliki kewarganegaraan Israel, tinggal di beberapa daerah Negev, yang seringkali tidak mendapatkan layanan vital seperti air, listrik, dan fasilitas pendidikan.
Penghancuran al-Araqib dan perkampungan-perkampungan lain di Negev diyakini sebagai kebijakan sistematis Israel yang bertujuan untuk mengusir penduduk asli dari Negev dan memindahkan mereka ke daerah yang dizonasi penjajah Israel dalam rangka membuka jalan untuk perluasan dan pembangunan pemukiman bagi komunitas Yahudi.
Namun demikian, kebijakan penghancuran dan pengusiran yang sewenang-wenang, jahat dan tidak manusiawi seperti itu, hanya akan meningkatkan tekad dan kecintaan penduduk Negev terhadap tanah air mereka, bahkan jika Israel menghancurkan mereka ribuan kali.
SUMBER: PIC