إِنَّمَا النَّاسُ كَالْإِبِلِ الْمِائَةِ لَا تَكَادُ تَجِدُ فِيهَا رَاحِلَةً
“Sesungguhnya manusia itu bagaikan seratus ekor unta, hampir-hampir tidak akan kau temukan diantara mereka yang benar-benar Rahilah (unta pembawa beban berat).“ (HR Bukhari, XX/151 No. 6017).
Tentang hadits ini Al-Khaththabi rahimahullahu berkata: “Mayoritas manusia itu memiliki kekurangan. Adapun orang yang memiliki keutamaan dan kelebihan jumlahnya sedikit sekali. Maka mereka seperti kedudukan unta yang bagus untuk ditunggangi dari sekian unta pengangkut beban.” (Fathul Bari, 11/343)
Sementara itu Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu menyatakan: “Orang yang diridhai keadaannya dari kalangan manusia, yang sempurna sifat-sifatnya, indah dipandang mata, kuat menanggung beban (itu sedikit jumlahnya).” (Syarah Shahih Muslim, 16/101)
Ibnu Baththal rahimahullahu juga menyatakan yang serupa tentang makna hadits di atas: “Manusia itu jumlahnya banyak, namun yang disenangi dari mereka jumlahnya sedikit.” (Fathul Bari, 11/343)
Ibnu Qutaibah berkata : “Ar-rahilah berarti unta yang terpilih karena sempurna sifat-sifatnya.” Sedangkan Al-Azhari berkata : “Makna hadits di atas adalah bahwa zahid di dunia yang sempurna zuhudnya dan cinta akan akhirat jumlahnya sedikit sekali seperti sedikitnya unta rahilah di antara banyak unta.”
Tentang hadits ini Ustadz Mahdi Akif mengatakan: “Rahilah adalah unta yang bagus dan kuat, mampu membawa beban berat dan siap menempuh perjalanan yang panjang, indah dilihat dan memiliki bentuk yang menakjubkan. Unta seperti ini sangatlah jarang. Begitu pula manusia. Mereka yang mampu membawa beban dan tanggung jawab, memikul beban berat dan pengorbanan yang besar guna mewujudkan tujuan yang mulia; jumlahnya sangatlah sedikit, bahkan hampir sulit ditemukan dari setiap 100 orang salah satu dari mereka.” (Suara dari Dalam Hati, Mahdi Akif)