Usai melakukan pertemuan khusus, Aliansi faksi pejuang Palestina di Jalur Gaza mengumumkan, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap perkembangan di masjid Al-Aqsha, Selasa, (24/5). Pernyataan ini sebagai jawaban terhadap sikap pemerintah Israel, yang membolehkan kelompok Zionis radikal melakukan ritual Talmud di dalam masjid Al-Aqsha. Keputusan ini dinilai akan meningkatkan ketegangan dan memperuncing persetruan, karena bagi pejuang Palestina tindakan tersebut telah menerobos garis merah yaitu menistai masjid Al-Aqsha.
Faksi-faksi pejuang Palestina ini juga memberi peringatan keras kepada penjajah, yang membiarkan kelompok-kelompok radikal Yahudi menyerukan perobohan terhadap masjid Al-Aqsha dan menggantinya dengan kuil Sinagog Yahudi. Seruan semacam ini dinilai akan mengundang kemarahan bangsa Palestina, Arab dan juga kaum muslimin sehingga akan mengguncang entitas Yahudi zionis
Menyikapi kondisi ini, diserukan kepada warga Al-Quds dan sekitarnya untuk melakukan mobilisasi massa dalam rangka menggagalkan upaya zionis yahudi dalam merobohkan masjid Al-Aqsha.
Sebelumnya diberitakan bahwa kelompok radikal Yahudi akan menyerbu masjid Suci Al-Aqsha pada tanggal 29 Mei datang. Sedangkan Mahkamah Israel yang didukung oleh pemerintahan Israel Naftali Bennet memberikan izin kepada pelaku ritual Talmud di dalam masjid Al-Aqsha dengan secara jahr (mengeraskan suara). Berulang kali para pemimpin Palestina mengeluarkan kecaman terhadap agenda israel tersebut, karena apabila dipaksakan terlaksana, maka membuka kemungkinan meletusnya perang Saif al-Quds Jilid 2 dikarenakan memiliki pemicu yang sama yaitu serbuan ke masjid al-Aqsha.
Sumber: Safa.ps