Pensiunan Jenderal Israel Yitzhak Brick memperingatkan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Haaretz, bahwa Israel akan runtuh dalam waktu satu tahun jika perang melawan Hamas dan gerakan Hizbullah Lebanon terus berlanjut .
Brick, yang dikenal sebagai Nabi Kemurkaan di Israel karena pernah meramalkan terjadinya serangan besar para pejuang Palestina ke pemukiman Yahudi di pinggir Gaza (persis seperti serangan 7 Oktober) menambahkan bahwa “Menteri Pertahanan Yoav Gaalant tampaknya telah mulai menyadari kebenaran (apa yang saya sampaikan), bahwa jika gencatan senjata terkait Gaza menemui kegagalan, maka Israel akan berada dalam bahaya.”
Dia menambahkan, “Saya berasumsi bahwa Gallant sekarang telah menyadari bahwa perang telah kehilangan tujuannya dan kita telah tenggelam dalam ‘rawa-rawa’ Gaza. Kita terus kehilangan pasukan kita di sana tanpa memiliki kesempatan untuk merealisasikan tujuan utama perang, yaitu menggulingkan Hamas.”
Dia menekankan bahwa semua langkah politik dan militer yang saat ini diambil justru telah menyeret Israel ke jurang yang dalam. Maka penggulingan dan penggantian Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan koalisi sayap kanannya yang ekstrim adalah satu-satunya jalan agar Israel tetap eksis dan selamat dari kehancuran yang tidak dapat kembali lagi.
Dengan dukungan Amerika, Israel telah melancarkan perang dahsyat di Gaza sejak 7 Oktober, menyebabkan lebih dari 133.000 orang syahid dan terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita. Sementara lebih dari 10.000 orang telah dinyatakan hilang di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang mematikan.
Israel terus melanjutkan perang, meremehkan seruan internasional, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan perang dan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil tindakan guna mencegah tindakan genosida dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang menyedihkan di Jalur Gaza.
Sumber: Aljazeera, Haaretz.