Muhammad Naeem, anggota biro politik Taliban dan juru bicara Taliban membantah rumor tentang larangan perempuan pergi bekerja di Afghanistan.
Dalam sebuah wawancara dengan program “Bi La Quyud ” di saluran BBC arabic, Muhammad Naeem menegaskan bahwa gerakan itu sama sekali tidak melarang perempuan untuk mengenyam pendidikan serta tidak melarang mereka tampil di televisi.
Ketika penyiar (perempuan yang tak berjilbab) acara tersebut mendesak dan mengajukan pertanyaan kepada juru bicara Taliban itu tentang: “Siapa yang berhak menjelaskan Syariah di negara dengan tingkat buta huruf yang besar? Anda terus memonopoli interpretasi Syariah sehubungan dengan hak-hak perempuan?” Dengan lugas Muhammad Naeem menjawab, “Apakah kami harus menafsirkan Al-Qur’an menurut pendapat Anda? Apakah Anda yang akan menjelaskan dan menafsirkan Al-Qur’an kepada kami?”
Dalam siaran pers sebelumnya, Naeem mengatakan bahwa gerakannya berkomitmen terhadap hak-hak perempuan, hak asasi manusia dan minoritas, dan menegaskan kepeduliannya tentang pendidikan perempuan Afghanistan dan hak mereka untuk bekerja, tetapi semua ini harus sesuai dengan peraturan dan batas-batas Syariah.
Selama wawancaranya dengan BBC arabic, Naeem kembali menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan kehadiran pasukan asing di negara mereka, dan bahwa mereka tidak membutuhkannya. Pada saat saat yang sama, Ia menegaskan keinginan gerakan tersebut untuk membangun hubungan positif dengan semua negara di dunia berdasarkan prinsip-prinsip masyarakat internasional.
Juru bicara Biro Politik Taliban itu juga menyatakan keinginan mereka untuk menyelesaikan masalah dengan distrik Panjshir melalui dialog tanpa menggunakan kekuatan.
Sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus lalu, pegunungan Panjshir menjadi satu-satunya provinsi yang bertahan melawan kelompok Taliban, meskipun ada juga pertempuran di provinsi tetangga Baghlan antara Taliban dan pasukan milisi lokal.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin dan pahlawan Afghanistan melawan Uni Soviet, beberapa ribu anggota milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus telah bertahan melawan Taliban.
Selain itu, semua mata saat ini sedang tertuju ke Afghanistan dimana Mullah Baradar disebut-sebut akan segera diumumkan untuk memimpin pemerintahan baru Afghanistan. Baradar merupakan salah satu pendiri Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan.
Sumber: Arabi21, Reuters.