Perkembangan terakhir situasi di Afghanistan yang ditandai dengan meningkatnya konfrontasi bersenjata, pengungsian ke Tajikistan dan merengseknya pasukan Taliban ke ibukota Kabul membuat banyak pihak termasuk AS menjadi prihatin. Namun, ketakutan beberapa pihak ini dianggap tak berdasar oleh juru bicara Taliban. Muhamad Naeem, juru bicara biro politik Taliban di Doha mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa gerakan Taliban berangsur-berangsur akan mengembalikan keamanan di negara yang porak-poranda tersebut setelah semua pasukan asing di tarik dari Afghanistan. Naeem juga mengatakan bahwa gerakan Taliban telah menjadi objek fitnah banyak media selama dua puluh tahun.
Dalam sambungan langsung dengan Al-Jazeera Muhammad Naeem juga menyampaikan bahwa realitas di Afghanistan berbeda dengan apa yang bayak disampaikan beberapa media asing. Naeem mengklaim bahwa rakyat Afghanistan bersama mujahidin Taliban. Sebab tanpa keberpihakan rakyat Afghan, hampir mustahil bagi gerakan tersebut merebut lebih dari 130 distrik-distrik baru dalam jangka sebulan yang sebelumnya dikuasai oleh pemerintah Afghanistan. Apalagi mengingat pasukan pemerintah mempunyai persenjataan lebih lengkap seperti pesawat tempur dan tank yang tak dimiliki oleh gerakan Taliban.
Pada Minggu kemarin, Taliban menguasai satu wilayah lagi di provinsi Kandahar di selatan. Kelompok militan itu mengatakan mereka sekarang menguasai sekitar seperempat dari 400 distrik di Afghanistan.
Pihak Taliban menjabarkan pemerintahan Afghanistan saat ini “hampir mati” dan menyebut negara tersebut sebagai “emirat Islam” – indikasi bahwa kelompok itu mempertimbangkan basis teokratik untuk memerintah Afghanistan dan kemungkinan besar tidak akan menyetujui permintaan pemerintah untuk mengadakan pemilihan umum.
Berdasarkan kesepakatan dengan Taliban, AS dan sekutunya di Nato sepakat untuk menarik semua tentara mereka. Sebagai gantinya, kelompok militan itu tidak boleh membiarkan al-Qaeda atau kelompok ekstremis lainnya beroperasi di wilayah yang mereka kuasai.
Presiden Joe Biden menetapkan tenggat pada 11 September – menandai 20 tahun serangan terhadap AS, yang disebut serangan 9/11 (nine-eleven) – untuk penarikan pasukan Amerika secara penuh, namun berbagai laporan mengatakan bahwa penarikan itu akan selesai dalam beberapa hari ke depan.
Aljazeera – BBC Arabic