Pendahuluan
Pada akhir abad ke-10 M, wilayah Andalusia tidak hanya menjadi pusat peradaban Islam yang maju, tetapi juga medan pertikaian antara kerajaan-kerajaan Kristen di utara. Persaingan, persekutuan, serta strategi politik dan militer terus berlangsung hingga memunculkan berbagai perubahan besar dalam peta kekuasaan di Semenanjung Iberia. Tulisan singkat ini akan membahas perjalanan kerajaan-kerajaan Kristen dari konflik internal hingga gerakan penaklukan (Reconquista) terhadap wilayah-wilayah Muslim.
Pertikaian di Antara Kerajaan-Kerajaan Kristen
Kerajaan Kristen mengalami banyak pertikaian yang kerap kali diwarnai dengan pengkhianatan dan pembunuhan. Salah satu peristiwa penting adalah pembunuhan Garcia Sanchez, Raja Castille, pada tahun 1028 M dalam acara pernikahannya dengan Putri Sancha dari Kerajaan Leon. Kematian Garcia Sanchez menyebabkan Castille mengalami kekosongan kekuasaan, yang kemudian dimanfaatkan oleh Sancho el Grande, penguasa Navarre, untuk mengambil alih Castille dengan menikahi saudari Garcia Sanchez.
Penggabungan dan Perebutan Wilayah
Sancho el Grande mengukuhkan kekuasaannya dengan menyerahkan Castille kepada putranya, Ferdinand, yang kemudian menikahi Putri Sancha dari Leon. Hal ini menjadi awal dari usaha penggabungan wilayah Castille dan Leon. Namun, pertikaian tetap terjadi setelah kematian Sancho el Grande pada tahun 1035 M, di mana anak-anaknya saling berebut kekuasaan.
- Garcia Sanchez III (Navarre) vs. Ferdinand (Castille dan Leon)
Garcia, yang merasa tidak puas karena Ferdinand menguasai wilayah yang lebih luas, berusaha menyingkirkan saudaranya dengan tipu muslihat, tetapi rencananya gagal. Sebaliknya, Ferdinand berhasil menundukkan Garcia dalam pertempuran Atapuerca pada 1 September 1054 M. - Sancho II (anak Ferdinand) dan Ambisi Menguasai Wilayah Lain
Setelah wafatnya Ferdinand pada 1065 M, kekuasaannya dibagi di antara anak-anaknya:- Sancho II menguasai Castille
- Alfonso menguasai Leon
- Garcia menguasai Galicia dan Portugal
- Ratu Erika mendapatkan Kota Zamora
- Ratu Elvera menguasai Kota Toro
Tidak puas dengan pembagian ini, Sancho II mulai menyerang saudara-saudaranya, menguasai Leon dan menangkap Alfonso pada tahun 1071 M. Namun, Sancho II kemudian tewas dalam pengepungan Kota Zamora yang dipimpin oleh Ratu Erika pada 1072 M.
Gerakan Reconquista
Setelah kerajaan-kerajaan Kristen relatif bersatu di bawah Alfonso VI, mereka mulai mengarahkan kekuatan mereka untuk menaklukkan wilayah Muslim di Andalusia. Beberapa peristiwa penting dalam gerakan ini antara lain:
- Penaklukan Badajoz (1057 M)
Ferdinand menaklukkan Badajoz yang dikuasai oleh Bani Al-Afthas, memaksanya membayar upeti sebesar 5.000 dinar per tahun. - Penaklukan Toledo (1062 M)
Alfonso VI mengambil keuntungan dari konflik internal antara penguasa Muslim di Toledo dan Zaragoza, sehingga akhirnya Toledo tunduk dan harus membayar upeti kepada kerajaan Kristen. - Penaklukan Sevilla (1063 M)
Sevilla yang saat itu diperintah oleh Al-Mu’tadhid bin Abbad juga dipaksa tunduk dan membayar upeti kepada Ferdinand. - Ekspansi ke Valencia (1065 M)
Benteng Valencia yang dipimpin Abdul Malik bin Abdul Aziz Al-Manshur ditaklukkan oleh Ferdinand dengan strategi tipu daya. Tak lama setelah itu, Ferdinand wafat pada tahun yang sama.
Penyatuan Kerajaan Kristen
Setelah Alfonso VI kembali dari pengasingan di Toledo, ia mendapatkan dukungan untuk menjadi pemimpin kerajaan Kristen. Dengan bantuan Al-Ma’mun bin Dzunnun, ia berhasil menyatukan Castille dan Leon, serta menangkap Garcia yang kemudian dipenjara hingga wafat pada 1090 M. Dengan demikian, kerajaan Kristen semakin kuat dan semakin mengintensifkan gerakan Reconquista hingga puncaknya pada akhir abad ke-15 M.
Dari uraian singkat di atas, kita tahu bahwa kerajaan-kerajaan Kristen di Andalusia mengalami periode panjang penuh pertikaian sebelum akhirnya menyatukan kekuatan untuk menaklukkan wilayah Muslim. Gerakan Reconquista yang dimulai sejak abad ke-11 M menjadi titik balik yang mengubah dinamika kekuasaan di Semenanjung Iberia. Konflik internal di antara para penguasa Muslim menjadi salah satu faktor utama yang mempermudah kerajaan Kristen dalam melakukan ekspansi dan penaklukan terhadap wilayah-wilayah Islam di Andalusia.