Puluhan ribu warga Palestina melakukan shalat Jumat hari ini di Masjid Al-Aqsa, Jumat (16/6) meskipun panas terik dan penjajah israel memperketat pos-pos pemeriksaan yang ada di dalam dan sekitar kota terjajah Al-Quds.
Dikabarkan lebih dari 50.000 jamaah yang sholat Jumat di Masjid Al-Aqsha. Mereka terdiri dari penduduk kota Al-Quds, Palestina 48 (wilayah Palestina yang diduduki israel) serta warga Tepi Barat yang berhasil masuk ke masjid. Begitu padatanya, hingga jamaah memenuhi areal komplek halaman masjid.
Seperti biasa, pasukan penjajah israel menghalang-halangi kedatangan ratusan warga Palestina dari Tepi Barat ke kota Al-Quds, yang berkeinginan menunaikan sholat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Disamping itu terdapat pula sejumlah jamaah perempuan yang mengikuti sholat Jumat di Masjid Al-Aqsha. Mereka memadati area rindang di komplek masjid dan timur masjid.
Seruan Khotib Jumat
Dalam khutbah Jum’atnya, Khotib Al-Aqsha, Syekh Muhammad Sarandah, menekankan pentingnya mengunjungi Masjid Al-Aqsha yang diberkahi dan melakukan ribath (berjaga) di dalamnya.
Sang Khotib juga mengatakan, bahwa Masjid Al-Aqsa adalah milik umat Islam dan tidak ada negosiasi terhadap pembagian Masjid. Syekh kemudian menyerukan agar umat Islam kembali memperbarui baiatnya (perjanjiannya) dalam menjaga Masjid Al-Aqsa.
Lebih lanjut Syekh Sarandah menjelaskan, “Masjid Al-Aqsa harus menjadi fokus perhatian umat Islam, karena mengunjungi Al-Aqsha sangat ditekankan, termasuk keutamaan apabila memulai manasik haji darinya.
Dia lalu menegaskan bahwa kondisi tempat Isra’nya Nabi Muhammad Saw. (Al-Aqsha) dalam kondisi buruk akibat penjajahan yang dilakukan. Hendaknya ziarah ke Masjid Al-Aqsha (untuk warga Palestina) terus digalakkan setiap tahunnya, khususnya dalam hari-hari kedepan.
Sebelumnya diberitakan, Senin, (12/6) Anggota Knesset Halevy membuat RUU Zionis israel terkait membagi Al-Aqsa: 70% untuk Yahudi dan 30% untuk Muslim, yakni menjadikan wilayah selatan untuk Muslim menyisakan Musholla Al-Qibli, dan area Qubbatus Sakhrah hingga bagian utara sebagai milik orang Yahudi, semua itu dilakukan sebagai upaya mendirikan Kuil Ilusi zionis.
Sumber: Alresalah.ps