Koalisi Saudi di Yaman mengumumkan pagi ini bahwa mereka telah melancarkan serangan udara terhadap beberapa target rahasia Houtsi yang digunakan untuk mengoperasikan drone di ibukota Shana’a yang tunduk dibawah kekuasaan kelompok tersebut. Sementara itu, bantuan militer juga dikirimkan ke provinsi Ma’rib.
Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui Saudi Press Agency, Koalisi bentukan Saudi menegaskan bahwa “Serangan udara itu menargetkan beberapa target militer yang legal di ibukota Shana’a.”
Pernyataan tersebut menambahkan “operasi tersebut menargetkan beberapa tempat rahasia yang digunakan untuk mengoperasikan drone. Milisi Houtsi menggunakan bangunan tersebut sebagai ‘laboratorium’ rahasia untuk pesawat tanpa awak. Kami juga telah melakukan tindakan-tindakan pencegahan agar tidak terjadi korban dikalangan sipil serta kerugian-kerugian material lainnya.”
Dipihak lain, channel almasirah yang tunduk kepada milisi Houtsi juga menyampaikan pagi hari ini melalui akun Twitternya bahwa “pesawat musuh Saudi/Amerika melancarkan 2 serangan di komplek perumahan Al-Aanab di Moeen Discret Shana’a.”
“Serangan itu salah satunya mengenai sebuah bangunan setengah jadi yang merupakan bagian dari sebuah rumah sakit yatim.” Jelas channel itu tanpa menjelaskan secara rinci.
Saluran Alarabiya Saudi juga mengabarkan pada hari Selasa bahwa koalisi Saudi telah mengirimkan bantuan militer dan logistik ke provinsi Ma’rib yang terletak ditengah-tengah negara itu untuk mendukung pasukan pemerintah yang sedang menghadapi serangan Houtsi.
Dari Yemen News Agency (SABA) yang tunduk ke milisi Houtsi, dilaporkan bahwa “pada hari Selasa koalisi Saudi melancarkan 16 kali serangan udara ke provinsi Ma’rib.”
Sejak Februari lalu, milisi Houtsi telah melakukan serangan besar-besaran ke provinsi Ma’rib untuk segera menguasai provinsi yang menjadi salah satu benteng pemerintahan resmi Yaman dan juga merupakan tempat kementerian pertahanan. Provinsi Ma’rib yang terletak ditengah-tengah negara’ itu juga dikenal kaya dengan minyak dan gas dimana sebelum perang, provinsi Ma’rib mensuplai listrik ke provinsi-provinsi lain di Yaman.
Perang Yaman dimulai sejak tahun 2014 ketika milisi Houthi merebut ibukota Shana’a, 120 kilometer barat provinsi Ma’rib, yang kemudian mendorong pasukan koalisi pimpinan Saudi untuk campur tangan untuk menopang pemerintah pada tahun berikutnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sekitar 10 ribu orang mengungsi akibat pertempuran di Marib, benteng terakhir pemerintah di bagian utara. PBB menyerukan adanya jalur untuk bantuan kemanusiaan.
Perang, krisis ekonomi dan pembatasan impor di daerah-daerah yang dikuasai Houthi di Yaman telah menyebabkan situasi yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia karena 16 juta orang terancam kelaparan.
Sumber: Arabi21