Sekurang-kurangnya ada 6 keteladan yang ditunjukkan oleh Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Kesabaran menghadapi cobaan hidup
Beliau sabar menghadapi ujian saat memasuki era dakwah terbuka. Berbagai penghinaan, persekusi, hingga boikot selama 3 tahun dari orang-orang Quraisy dihadapinya dengan tegar. Setelah itu beliau rela hijrah ke Madinah dan hidup serba kekurangan.
- Sabar dari keinginan hawa nafsu
Beliau bersabar dalam dakwah ketika Musyrikin mengajak kompromi—tepatnya menyuap Nabi—agar berhenti dari dakwah, yang ditawarkan adalah harta, tahta dan wanita.
- Sabar dalam taat kepada Allah
Beliau sabar menjalankan amanah dakwah, 23 tahun dijalani dengan segala pahit getirnya.
Ibadah Rasulullah pun tidak ada yang menandingi: beliau selalu melaksanakan shalat malam hingga kedua kakinya bengkak. Manakala ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya, ”Mengapa Anda melakukan ini, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda yang dulu maupun yang akan datang?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا
”Tidak pantaskah jika aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Sabar dalam Berdakwah
- Sabar dalam Perang dan Perjuangan
Ada 27 peperangan (ghazwah) yang diikuti oleh Rasulullah dalam rangka li I’lai kalimatillah bukan untuk menjajah dan memperbudak manusia demi kepuasan syahwat.
- Sabar dalam Pergaulan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي لاَيُخَالِطُ النَّاسَ وَلاَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Orang mukmin yang bergaul dengan manusia dan sabar menghadapi gangguan mereka itu lebih besar ganjarannya dari orang mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar menghadapi gangguan mereka,” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Al-Bukhari, Ahmad, dan Abu Nuaim)