Pada Sabtu pagi, pejuang pembebasan Palestina Hamas melancarkan “Operasi Taufan Al-Aqsa” terhadap Israel dalam eskalasi paling serius sejak perang 11 hari mereka pada tahun 2021.
Hamas mengatakan pihaknya telah menembakkan 5.000 roket, sementara Israel mengonfirmasi bahwa para pejuang kelompok tersebut telah memasuki wilayahnya.
Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan kelompok itu menyerang dari darat, laut, dan udara.
Roket putaran pertama ditembakkan pada pukul 06.30 waktu setempat (03.30 GMT).
Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa operasi militer kelompok tersebut adalah respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
“Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” katanya.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri penjajahan terakhir di Bumi,” kata Mohammed Deif, komandan militer Hamas, seraya menambahkan bahwa 5.000 roket telah diluncurkan.
“Setiap orang yang mempunyai senjata harus mengeluarkannya. Waktunya telah tiba,” kata Deif, menurut laporan.
Hamas menyerukan “pejuang perlawanan di Tepi Barat” serta “negara-negara Arab dan Islam” untuk bergabung dalam pertempuran tersebut, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram.
(Dilansir dari Aljazeera)