Oleh: Ahmad Heryawan
Kaum muslimin di Indonesia merupakan aset sumber daya manusia yang mempunyai peran strategis dalam memajukan bangsa dan negara. Karena jumlahnya cukup besar, bahkan terbesar di level internasional, namun kuantitas yang besar tidak akan berarti apa-apa tanpa dibarengi kualitas yang baik.
Sesungguhnya kaum muslimin mempunyai energi dan potensi yang luar biasa untuk menjadi umat yang terbaik karena Allah SWT telah menciptakan umat ini sebagai umat yang terbaik sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah….” (Qs.3:110).
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, yang dimaksud khairu ummah (sebaik-baik umat) dalam ayat ini adalah, “manusia terbaik yang memberi manfaat kepada umat manusia.” Perkataan Ibnu Katsir pada kenyataannya juga sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut: “Sebaik-baik manusia adalah yang lebih banyak memberikan manfaat kepada manusia.” (HR. Imam Baihaqi dan Imam Thabrani)
Tentu kita semua sepakat bahwa manusia terbaik adalah manusia yang senantiasa menjadi sumber motivasi dan inspirasi kebaikan bagi manusia yang lain. Bagaikan sumber mata air yang tidak pernah surut sekalipun di musim kemarau, terus-menerus memberikan manfaat bagi manusia untuk kehidupan mereka dan memberikan pencerahan bagi lingkungannya.
Seorang muslim bak inspirator dan motivator kebaikan, dalam dirinya harus selalu memiliki komitmen dengan nilai-nilai kebaikan itu sendiri dan selalu meningkatkan potensi positif yang ada pada dirinya sehingga memiliki nilai lebih (added value) dibandingkan yang lainnya. Karena bagaimana mungkin dapat memberikan sesuatu kepada orang lain, jika sesuatu itu tidak dimiliki diri sendiri.
Karenanya seorang muslim harus berupaya meningkatkan kapasitas kebaikan dalam dirinya dengan melimpahnya kebaikan dalam dirinya. Seorang muslim senantiasa menjadi pelopor kebaikan, Allah mengingatkan kita dalam firman-Nya, “Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab? Tidaklah kamu mengerti?” (Q.S. Al-Baqarah: 44)
Beratnya ujian kehidupan di banyak tempat di negeri ini pada kenyataannya menimbulkan dampak sosial yang cukup serius. Dalam situasi dan kondisi seperti ini kehadiran sosok yang mampu memberi inspirasi kebaikan sangat diperlukan di tengah masyarakat yang hampir pesimis dan putus asa.
Dengan sosok yang tangguh, kaum muslimin harus memberikan semangat, menumbuhkan sikap optimis dan memberi kesejukan di tengah-tengah gelombang kesulitan yang dihadapi. Saat ini negara kita sangat membutuhkan sosok muslim yang sekaligus pelopor kebaikan yang menjadi motor utama dalam mewujudkan cita-cita reformasi yang sesungguhnya.
Saat ini, bangsa dan negara membutuhkan orang-orang yang memiliki kemampuan menggerakkan potensi menjadi sebuah kekuatan. Sebuah kekuatan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa dan negara kita. Di mana orang-orang ini pun kaya dengan ide-ide besar, yang mempunyai kemampuan luar biasa dan semangat tinggi. Tentunya semua itu hanya akan muncul dari orang-orang yang memiliki visi besar, cita-cita tinggi, optimistik dan selalu berpikir positif, penuh motivasi dan melihat masa depan dengan penuh keyakinan.