Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir mengatakan, pihak keamanan israel memprediksikan dalam waktu dekat akan meletus Saiful Quds jilid 2. Nama tersebut merupakan operasi militer israel tahun 2021 lalu saat mengagresi Jalur Gaza. Bermula dari meningkatnya eskalasi konflik di Al-Quds, kemudian merebak ke berbagai kota di Zona Hijau yang puncaknya adalah agresi ke Jalur Gaza.
Pernyataan ini disampaikan Ben Gvir dalam sebuah konferensi pers dengan Direktur Jenderal Polisi Israel, Kobi ShabtaiSelasa (24/1) kemarin, bahwa ia akan bekerja untuk memperkuat kepolisian israel, dengan membentuk sebuah unit bernama Garda Nasional serta menambah jumlah pasukan yang bertugas menjaga perbatasan.
Ben Gvir yang berasal dari partai sayap kanan israel ini lalu menyerukan warga israel, agar turut serta secara sukarela. “Hal ini adalah kabar baik bagi warga israel,” tambahnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, jumlah aparat kepolisian yang mengundurkan diri tahun lalu mencapai 1.030 orang, alasan mereka karena gaji yang kecil. Menghindari hal ini terulang, Ben Gvir berjanji akan menaikkan gaji polisi kisaran 20% hingga 40%.
Menurut Ben Gvir, dalam rangka mempersiapkan skenario operasi militer dalam agresi mendatang, dibutuhkan pasukan tambahan dalam rangka pembentukan unit Garda Nusantara.
Bertepatan pada tanggal 10 Mei 2021 lalu, selama 11 hari Jalur Gaza dibombardir militer israel, yang dibalas dengan tembakan 4000 rudal dari faksi pejuang Palestina di Jalur Gaza. Pertempuran dipicu oleh tindakan pasukan penjajah israel yang menyerbu distrik Sheikh Jarrah di Al-Quds serta Masjid Suci Al-Aqsha.
Bersamaan dengan itu, meningkat pula eskalasi konfrontasi perlawanan di Tepi Barat, termasuk di dalamnya Al-Quds. Bentrokan terjadi antara orang Palestina di Palestina 48 dengan aparat israel serta ekstrimis Yahudi.
Sumber: Aljazeera