Sheikh Ahmed Al-Khalili, Mufti Agung Kesultanan Oman, mengkritik keras juru bicara Partai Bharatiya Janata yang berkuasa di India, pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, setelah sebuah pernyataan yang menghina Nabi Muhammad Saw.
Sheikh Ahmed Al-Khalili menerbitkan sebuah pernyataan di halaman resminya di situs jejaring sosial, Twitter, di mana beliau mengatakan: “Kesombongan yang kasar dan keji dari juru bicara resmi partai ekstremis yang berkuasa di India terhadap Rasul Islam Saw, dan istrinya yang suci ummul mukminin sayyiddah Aishah radhiallahu anha, adalah perang melawan setiap muslim baik di timur maupun di barat belahan bumi. Ini merupakan suatu perkara yang mengharuskan setiap muslim untuk bangkit berdiri bersama sebagai satu umat.”
Al-Khalili (yang merupakan wakil ketua Persatuan Ulama Islam Internasional) menambahkan: “Dengan bersatunya umat ini di satu medan yang sama untuk membela nabi dan kehormatan agamanya, niscaya Allah (dengan izin-Nya) akan memberikan kemenangan kepada umat ini dan Dia akan membukakan pintu-pintu kebaikan yang tak terhingga. Lalu perkara inipun akan menjadi kebaikan bagi umat ini dan menjadi keburukan bagi musuh-musuhnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an terkait berita bohong yang menimpa Ummul mukminin sayyiddah Aishah radhiallahu anha: {… Dan janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.} (Q.S An-Nur ayat 11).”
Sebelumnya (01/06/22) seorang juru bicara partai yang berkuasa telah menerbitkan sebuah tweet di mana dia berbicara (dengan melecehkan) tentang pernikahan Nabi dengan Sayyidah Aisha ketika beliau masih kecil.
Beberapa bulan terakhir, India menyaksikan kekerasan agama selama festival Hindu. Yang paling mencuat di beberapa pekan terakhir adalah merebaknya Hindutva Pop, Aliran Musik Nasionalis Hindu India dengan Lirik Anti-Muslim
Dipicu oleh politik kebencian kontemporer, lagu Krishnavanshi adalah bagian dari budaya massa baru di India yang memainkan lagu-lagu anti-Muslim dalam aksi unjuk rasa oleh kelompok nasionalis Hindu, terutama di negara bagian utara India.
Puluhan video musik tentang kebencian terhadap Muslim dengan mudah dapat ditemukan di YouTube dan platform media sosial lainnya. Lagu tersebut berisi pesan kebencian, pelecehan, dan bahkan ancaman genosida yang ditujukan pada minoritas Muslim.
Sumber: RTarabi dan lain-lain.