Sebagaimana diprediksi sebelumnya, sejumlah media melaporkan bahwa pada hari Senin (17/06/24) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi membubarkan kabinet perang yang dibentuk paska operasi Topan Al-Aqsa 7 Oktober yang dilancarkan Hamas dan kemudian perang di Gaza meletus sampai saat ini.
Keputusan Netanyahu tersebut diambil tujuh hari setelah mantan Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel Benny Gantz dan partainya mengundurkan diri dari Kabinet Perang yang bertugas untuk membuat keputusan politik di masa perang.
Langkah ini juga dilakukan setelah Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir meminta untuk bergabung dalam kabinet perang tersebut. Media lokal Israel juga mengatakan bahwa Netanyahu melakukan hal tersebut untuk menghindari bergabungnya Ben Gvir dalam kabinet perang dan kemudian ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik dan keamanan yang penting.
Dalam konteks yang sama, media i24 Israel mengatakan “karenanya, Netanyahu hari ini mengumumkan pembubaran kabinet tersebut dimana hanya Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer yang tersisa.”
Media-media Israel lainnya melaporkan bahwa setelah pembubaran kabinet perang ini, Netanyahu akan membentuk kabinet baru yang lebih ramping yang disebut “Dapur Kecil”. Kabinet ini akan diberikan wewenang untuk mengambil keputusan sensitif di Israel dalam masa peperangan.
Sumber: DW