Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan berhak mendapatkan maghfirah Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hal ini dengan sabdanya,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan puasa Ramadhan karena keimanan dan ihtisab (mengharap pahala dari Allah); akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Selain itu, di akhirat kelak, orang yang berpuasa akan dimasukkan ke dalam surga melalui pintu Ar-Rayyan,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada pintu yang disebut Ar Rayyan, darinyalah orang-orang puasa masuk surga pada hari kiamat, tak seorang pun selain mereka masuk lewat pintu itu. Akan ditanya: Mana orang-orang yang berpuasa? Maka mereka berdiri, dan tidak akan ada yang memasukinya kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup dan tak ada yang memasukinya seorang pun.” (H.R. Bukhari No. 1797, 3084. Muslim No. 1152. An NasaI No. 2273, Ibnu Hibban No. 3420. Ibnu Abi Syaibah 2/424)
Puasa seperti apakah yang dapat mendatangkan maghfirah dan dapat memasukkan orang yang berpuasa ke dalam surga melalui pintu Ar-Rayyan? Tentu saja bukan puasa yang sekadar menahan lapar dan dahaga. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, mengamalkannya, atau perbuatan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan lapar dan dahaga” (HR. Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
“Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Darimi)
Mari berpuasa, menahan lapar dan dahaga, seraya menahan diri dari qaulaz zuur (dusta, sumpah palsu, ghibah, mengadu domba, mencaci, mencela, dll.), agar kita mendapatkan ampunan dan dapat memasuki surga melalui pintu Ar-Rayyan.