Khan mengatakan dia tidak akan pernah menerima pemerintahan yang baru dan menyerukan para pendukungnya untuk melakukan aksi turun ke jalan secara damai pada hari Rabu.
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan meminta para pendukungnya untuk melakukan aksi turun ke jalan secara damai di Islamabad pada 25 Mei mendatang, untuk mendesak dilakukannya Pemilihan yang baru.
Khan, yang menjabat sebagai perdana menteri selama lebih dari tiga setengah tahun, digulingkan dengan mosi tidak percaya di parlemen oleh aliansi semua partai politik besar.
Sejak pemecatannya, Khan telah melakukan orasinya dalam unjuk rasa di beberapa kota dan memobilisasi massa untuk aksi yang lebih besar yang akan dilakukan di ibukota pada hari Rabu (25/5).
“Kami tidak akan pernah menerima (pemerintah baru), tidak peduli berapa lama kami harus tetap di Islamabad, kami akan tetap di sana,” kata Khan kepada wartawan di kota barat laut Peshawar pada hari Minggu (22/5).
Panggilan Khan datang setelah sesi maraton pembicaraan dengan para pemimpin dari partai Tehreek-e-Insaf di Peshawar. Dia menggambarkan aksi yang dilakukan sebagai langkah untuk melindungi kedaulatan negara, karena dia menuduh bahwa pemungutan suara yang mencopotnya adalah rencana yang diorganisir oleh Amerika Serikat .
Dalam pidatonya, Khan mendesak pihak berwenang untuk tidak melarang aksi, yang juga akan diikuti oleh kekuatan massa dari luar Islamabad.
Begitu tiba di kota, kata mantan perdana menteri itu, para pendukungnya akan tetap tinggal sampai parlemen dibubarkan dan pemilihan umum baru diadakan. Ribuan orang telah datang pada aksi-aksi sebelumnya.
Khan mengklaim AS ingin dia dicopot dari jabatannya karena pilihan kebijakan luar negerinya yang mendukung Rusia dan China, dan karena kunjungan yang dia lakukan pada 24 Februari ke Moskow, dimana dia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat tank-tank Rusia meluncur ke Ukraina. Dia juga mengatakan AS tidak menyukai kritik kerasnya terhadap “perang melawan teror ” Washington.
Departemen Luar Negeri AS membantah terlibat dalam politik internal Pakistan.
Khan berkuasa pada 2018 berjanji untuk memberantas korupsi dan menghidupkan kembali ekonomi Pakistan, tetapi ia gagal memenuhi sebagian besar janjinya.
Dia tetap mampu menarik banyak orang dalam unjuk rasa sejak dia dicopot dari jabatannya.
SUMBER : AL JAZEERA