Pihak berwenang Pakistan telah menangkap mantan menteri hak asasi manusia negara itu, Shireen Mazari, yang dekat dengan mantan Perdana Menteri Imran Khan.
Mazari dituduh menguasai tanah secara ilegal di provinsi timur laut Punjab, menurut Anadolu Agency.
Mazari, seorang anggota terkemuka partai Pakistan Tehreek-e-Insaf/Gerakan Pakistan Untuk Keadilan (PTI) yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Imran Khan, ditangkap di luar kediamannya di ibu kota, Islamabad.
“Mazari dituduh memperoleh tanah secara ilegal di di wilayah asalnya di Rajanpur di provinsi Punjab timur laut,” kata polisi setempat dalam sebuah pernyataan.
Maret lalu, penyelidikan dimulai pada kasus Mazari, yang secara resmi diajukan ke pengadilan pada tanggal 11 April 2022.
Mazari, khususnya di media sosial, telah berulang kali mengkritik militer Pakistan sejak penggulingan pemerintahan Khan, yang kalah dalam pemungutan suara mosi tidak percaya di Parlemen Pakistan pada april lalu.
Mazari menuduh pimpinan militer di Pakistan terlibat dalam pergantian pemerintahan.
Sementara itu, Imran Khan mengutuk “penculikan dengan kekerasan terhadap Mazari dari luar rumahnya.”
“Shireen adalah pribadi yang kuat dan tak kenal takut, jika pemerintah berpikir bahwa mereka bisa memaksanya dengan tindakan fasis ini, mereka salah perhitungan,” tulis Khan di Twitter.
Mantan perdana menteri Pakistan itu menuduh pemerintah koalisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shahbaz Sharif berusaha menciptakan “kekacauan untuk menghindari adanya pemilihan umum.”
Beberapa jam setelah penangkapannya, Ketua Menteri Punjab Hamza Shahbaz, putra Perdana Menteri Sharif, memerintahkan pembebasan Mazari.
Sementara itu, Malik Ahmed Khan, juru bicara pemerintah Punjab, mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah tidak ada hubungannya dengan penangkapan Mazari, menekankan bahwa itu terkait dengan penyelidikan yang sedang berlangsung.
Sumber: Arabi21.