As-Syahadah (syahadat) adalah al-iqraru bitauhidillah (mengikrarkan keesaan Allah SWT). Realisasi dari ikrar tersebut adalah tercelupnya seorang muslim secara i’tiqadi (keyakinan), fikri (pemikiran), syu’uri (perasaan), dan suluki (sikap) dengan pandangan hidup tauhid:
Qasdul Hayah (Tujuan Hidup)
Menetapkan di dalam diri bahwa yang menjadi qasdul hayah (tujuan hidup) adalah Allah SWT semata.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah: ‘sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.’” (Al-An’am, 6: 162)
Minhajul Hayah (Pedoman Hidup)
Menetapkan di dalam kehidupannya bahwa yang menjadi minhajul hayah (pedoman hidup) adalah Islam.
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (Al-An’am, 6: 153)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak- lah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali Imran, 3: 85)
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran, 3: 19)
Al-Qudwah Fil Hayah (Contoh dalam Kehidupan)
Menetapkan dalam kehidupannya bahwa al-qudwatu fil hayah (contoh dalam kehidupan) adalah Rasulullah Muhammad SAW,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab, 33: 21)