Perubahan besar yang dilakukan Benjamin Netanyahu terhadap rencana Donald Trump terkait Gaza pada hari Senin telah memicu kemarahan di antara para pejabat Arab yang terlibat dalam negosiasi.
Menurut sumber-sumber yang terpercaya, para pejabat dari Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Turki sangat tidak senang dengan amandemen tersebut (1/10/2025).
Sumber tersebut menjelaskan bahwa perjanjian yang kini diajukan kepada Hamas secara fundamental berbeda dari versi yang sebelumnya dirancang oleh Amerika Serikat, bekerja sama dengan sekelompok negara Arab dan Islam.
Mereka menekankan bahwa intervensi Netanyahu di menit-menit terakhir telah mengubah rencana tersebut dari sebuah inisiatif bersama menjadi sebuah dokumen yang mencerminkan prioritas keamanan israel, alih-alih kerangka kerja yang adil untuk perdamaian.
Sumber: HaloPalestina.Com