Pada hari Sabtu (28/12/24), pasukan keamanan Suriah melakukan operasi penyisiran besar-besaran di Provinsi Latakia, di Barat laut negara itu, setelah adanya laporan mengenai adanya sisa-sisa rezim Assad yang telah digulingkan.
Hal ini sesuai dengan apa yang diberitakan oleh kantor berita resmi Suriah SANA (Syrian Arab News Agency) melalui akunnya di platform X.
SANA menyampaikan bahwa “Departemen Operasi Militer dan Kementerian Dalam Negeri pagi ini memulai operasi penyisiran besar-besaran di daerah Stermarkho dekat kota Latakia untuk memulihkan keamanan dan stabilitas masyarakat.”
Dia menjelaskan bahwa hal ini terjadi “setelah adanya laporan dari warga tentang kehadiran unsur-unsur yang berafiliasi dengan sisa-sisa milisi Assad.”
Selama berhari-hari, pasukan keamanan pemerintahan baru Suriah telah mengejar para pemicu kekacauan dan perselisihan serta orang-orang paling dicari dan mereka yang dituduh melakukan kejahatan terhadap rakyat Suriah di berbagai provinsi di negara tersebut.
Pada tanggal 8 Desember, faksi-faksi oposisi Suriah memperluas kendali mereka atas ibu kota Damaskus, beberapa hari setelah mereka menguasai kota-kota lain, sehingga mengakhiri 61 tahun kekuasaan rezim berdarah Partai Baath dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad.
Keesokan harinya, pemimpin pemerintahan baru Suriah, Ahmed Al-Sharaa, mengumumkan bahwa Muhammad Al-Bashir ditugaskan untuk memimpin pemerintahan, yang telah memerintah Idlib selama bertahun-tahun, untuk membentuk pemerintahan Suriah baru guna mengelola fase transisi.
Sumber: Anadolu Agency.