Sebuah sumber dari Front Selatan yang tunduk ke fraksi oposisi Free Syrian Army (FSA) mengatakan bahwa pasukan pemerintah Suriah dan milisinya telah bersiap melaksanakan operasi militer besar di setiap area provinsi Daraa yang terlihat dari dikirimnya bantuan militer besar ke provinsi di selatan Damaskus tersebut.
Dalam rilisnya ke media Jerman Deutsche Presse-Agentur (DPA) Senin kemarin, sumber tersebut mengatakan bahwa bantuan militer telah dikirimkan dari Damaskus dan pinggirannya serta dari Quneitra berupa tank-tank militer, pelontar roket, sejumlah artileri. Puluhannya dipusatkan di desa Elnayma di ujung timur kota Daraa.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyampaikan bahwa telah terdengar hujan tembakan lebat di Daraa sore kemarin pasca keluarnya utusan Rusia dari Daraa tanpa diketahui hasil dari pertemuan terakhir. Beberapa aktivis mengatakan bahwa tentara pemerintah Suriah membombardir Daraa dengan tank dan senjata anti pesawat ditengah kontak senjata hebat antara penduduk Daraa dan milisi Iran yang pro Pemerintah Suriah di pemukiman Al-Bihar yang terletak di selatan Daraa.
Sementara itu, puluhan keluarga mengungsi ke selatan kota Daraa setelah perundingan antara tim pemerintah Suriah dan oposisi gagal. Disinyalir, perundingan tersebut gagal karena militer Suriah mensyaratkan semua oposisi untuk menyerahkan senjatanya.
Bentrokan bersenjata kembali meletus di Daraa 29 Juli lalu. Setidaknya, 32 orang terbunuh termasuk anak-anak, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Sementara itu, oposisi juga berhasil menyandera beberapa pasukan Suriah.
Militer Suriah yang didukung Rusia merebut kembali Daraa dari oposisi pada tahun 2018, sebagai pukulan telak atas perlawanan anti-pemerintah yang lahir di sana pada tahun 2011.
Pemerintahan sipil kembali bekerja di Daraa tetapi tentara masih belum dikerahkan di seluruh provinsi, kata Observatorium Suriah Untuk Hak Asasi Manusia.
Banyak mantan pemberontak tetap tinggal, baik bergabung dengan tentara atau tetap menguasai beberapa bagian provinsi, alih-alih mengevakuasi diri di bawah kesepakatan yang ditengahi Moskow. Mereka diizinkan untuk menyimpan senjata api ringan mereka.
Sumber: Asyarq Al-Awsat -Skynewsarabia.