Pembela YPG/PKK berkumpul di ibu kota Swedia, menuntut Stockholm memberlakukan embargo senjata pada Turki dan membatalkan kesepakatan yang dicapai Juni ini tentang calon anggota NATO negara itu.
Para pendukung kelompok teroris PKK/YPG mengadakan demonstrasi anti-Turki di Stockholm ketika Swedia berjanji untuk memerangi terorisme di tengah tawaran masuk sebagai anggota NATO.
Para pembela kelompok teror itu berkumpul di Sergels Torg Square di ibu kota Swedia pada hari Minggu, menuntut Swedia memberlakukan embargo senjata terhadap Turki dan membatalkan kesepakatan yang dicapai Juni ini tentang calon keanggotaan Swedia di NATO.
Sementara itu, Operasi Udara Pence-Kilic (Cakar-Pedang) dilakukan di Irak utara dan Suriah utara, kedua wilayah yang digunakan oleh teroris sebagai tempat persembunyian untuk merencanakan dan melancarkan serangan terhadap Turki, kata Kementerian Pertahanan Nasional dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Operasi itu terjadi setelah serangan teror pada hari Minggu lalu di Istiklal Avenue – Istanbul yang ramai dan menewaskan sedikitnya enam orang dan menyebabkan 81 lainnya luka-luka.
Kementerian mengatakan operasi itu (Pence-Kilic, red.) dilakukan sejalan dengan hak membela diri sebagaimana diatur dalam Piagam PBB Pasal 51.
Hukum anti-teror Swedia
Rabu lalu Swedia bergerak menuju amandemen konstitusi untuk mengubah undang-undang anti-terornya.
Perubahan tersebut akan memberi peluang lebih besar untuk membatasi kebebasan berserikat bagi kelompok yang terlibat dalam terorisme – permintaan penting dari Turki untuk menyetujui tawaran terhadap Stockholm dalam keanggotaan NATO.
Lebih dari 35 tahun upaya terornya melawan Turki, PKK yang dimasukan dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa, bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang kelompok teror di Suriah.
SUMBER: TRTWorld