Pertemuan trilateral antara menteri luar negeri Turki, Ukraina dan Rusia dalam upaya mencapai gencatan senjata di Ukraina dimulai di kota Anatolia, Turki. Ini adalah kontak pertama tingkat tinggi antara kedua belah pihak sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Turki terus berupaya untuk menghentikan konflik antara Rusia dan Ukraina dan membawa perdamaian abadi ke kawasan itu. Karenanya Turki berupaya menyatukan untuk pertama kalinya sejak awal perang Rusia-Ukraina antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Dmytro Kuleba dari Ukraina.
Pertemuan tersebut berlangsung sebagai hasil dari upaya diplomatik intensif Turki yang bertujuan (terutama) untuk menghentikan konflik dan memastikan gencatan senjata permanen antara Rusia dan Ukraina.
Sebelum pertemuan segitiga tersebut, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyambut mitranya dari Ukraina Kuleba dan Lavrov Rusia secara terpisah pada Kamis pagi (10/03/22).
Pertemuan saat ini berlangsung antara Lavrov dan Kuleba adalah kontak pertama pada tingkat tinggi antara kedua belah pihak sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina, dan itu terjadi sebagai tindak lanjut dari tiga putaran negosiasi yang dilakukan oleh delegasi dua negara di Belarus pada hari-hari sebelumnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa pertemuan Lavrov dan Kuleba dilangsungkan berdasarkan kesepakatan yang dicapai selama percakapan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki, Tayyip Erdogan. Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu akan menemaninya pertemuan Rusia-Ukraina yang dinantikan tersebut.
Negara bagian Anatolia di Turki selatan menjadi tuan rumah “Forum Diplomatik Anatolia” di bawah naungan Presiden Recep Tayyip Erdogan, mulai 11 sampai 13 Maret ini.
Pada 24 Februari, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina, yang diikuti oleh reaksi marah internasional dan penjatuhan sanksi ekonomi dan keuangan yang “keras” terhadap Moskow.
Invasi Rusia ke Ukraina kini sudah memasuki hari ke 15 dimana Rusia belum berhasil .erebut ibukota Ukraina Kiev. Sementara itu, PBB mengatakan bahwa serangan gencar Rusia telah memaksa lebih dari 2 juta orang meninggalkan Ukraina.
Sumber: TRT Arabi