Seorang pejabat senior Ikhwan Muslimin, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Mursyid ‘Am (pemimpin sementara), Dr. Salah Abdul Haq, mengirimkan pesan resmi kepada para pemimpin negara-negara Arab dan Islam dalam KTT Arab-Islam yang berlangsung di Doha. Dalam pesannya, ia menyerukan serangkaian langkah nyata melawan agresi Israel, yang menurutnya telah melampaui batas toleransi dan norma internasional.
Seruan untuk Persatuan dan Pertahanan Bersama
Dalam pembukaannya, Dr. Salah Abdul Haq menyampaikan harapan agar KTT di Doha menghasilkan posisi tegas yang mampu membangun “persamaan daya” atau equation of deterrence terhadap apa yang disebutnya sebagai “arrogansi Israel.” Ia mengkritik tindakan Israel di kawasan: pemboman, penjajahan, pengusiran penduduk, dan dominasi militer di wilayah Palestina serta ancaman terhadap negara-negara seperti Lebanon, Suriah, Yaman, dan Iran.
Lima Tuntutan Strategis
Beberapa poin penting yang menjadi fokus utama dalam surat tersebut adalah:
Pembentukan mekanisme pertahanan gabungan tingkat regional yang eksklusif dan tidak melibatkan negara penjajah, sebagai upaya menghadapi ancaman militer Israel.
Kemandirian militer dengan mengurangi ketergantungan terhadap aliansi internasional yang dianggap tidak selalu sejalan dengan kepentingan negara-negara Islam/Arab, termasuk lewat pengembangan kapasitas produksi militer bersama.
Penutupan ruang udara terhadap pesawat-pesawat Israel, sebagai bentuk isolasi udara terhadap kekuatan militer yang dianggap agresif.
Sanksi ekonomi, berupa penghentian segala hubungan dagang baik pemerintah maupun swasta dengan Israel, serta penggunaan kekuatan ekonomi untuk memperluas tekanan internasional.
Pertanggungjawaban hukum internasional atas tindakan Israel di Gaza dan serangan terhadap Doha, termasuk menuntut pengadilan-pengadilan internasional agar menegakkan hukum.
Menyerukan pembukaan kembali akses kemanusiaan ke Gaza, dan mengaitkan semua langkah hukuman dan tekanan harus diiringi dengan upaya nyata untuk mengakhiri perusakan dan penderitaan warga Palestina.
Dalam pesannya, pihak Ikhwan menilai bahwa normalisasi keamanan atau aliansi kecil yang melibatkan Israel tidak akan menyelesaikan akar masalah. Mereka menyebut bahwa terbukti bahwa langkah-langkah diplomatik atau politik sendirian tidak menahan ekspansi dan kebijakan agresif Israel. Menurutnya, posisi geostrategis Israel, dukungan internasional, dan kekuatan militernya menuntut respons yang lebih serius dari negara-negara Arab dan Islam.