Dua belas negara yang berpartisipasi dalam “Baghdad Conference for Cooperation and Partnership” di Yordania mengumumkan kesepakatan mereka untuk mendukung Irak dalam menghadapi semua tantangannya, termasuk perang melawan teror ISIS. Sementara itu, Iran menyatakan kesiapannya untuk berdialog dengan negara-negara kawasan melalui konferensi yang dihadiri oleh Arab Saudi.
Kesepakatan inj muncul dalam pernyataan akhir yang dikeluarkan setelah berakhirnya kerja konferensi, yang diadakan di wilayah Laut Mati, sebelah barat ibu kota Yordania, Amman, dengan partisipasi 12 negara.
Konferensi tersebut bertujuan untuk mendukung Irak yang dilanda sejumlah krisis karena teror ISIS, perubahan iklim, korupsi dan ketidakstabilan sejak invasi AS pada tahun 2003.
Sementara itu, Perdana Menteri Irak Muhammad Shia al-Sudani mengumumkan selama konferensi bahwa negaranya menolak campur tangan apa pun dalam urusan internalnya, merongrong kedaulatannya, atau menyerang tanah airnya. Ia menambahkan bahwa pada saat yang sama ia menolak ancaman apa pun yang berasal dari tanah airnya terhadap salah satu negara tetangga atau wilayahnya.
Para peserta konferensi menekankan bahwa “mengatasi dampak krisis regional dan internasional di Irak membutuhkan kerja sama dan pendekatan politik dan ekonomi yang serius dan efektif yang mendukung proses pembangunan di dalamnya.”
Mereka juga menekankan “pentingnya mengadakan sesi ketiga konferensi, dan menentukan tempat dan tanggalnya melalui konsultasi di antara mereka,” menurut pernyataan tersebut.
Setelah konferensi berakhir, menteri luar negeri Yordania, Ayman Safadi, Fouad Hussein dari Irak, dan Catherine Colonna dari Prancis mengadakan konferensi pers bersama.
Al-Safadi berkata, “Sesi kedua Konferensi Baghdad diakhiri dengan pesan yang jelas, yaitu bahwa kita semua mendukung Irak.”
Pada gilirannya, Hussein menilai bahwa konferensi Baghdad “tidak hanya untuk mendukung Irak, tetapi untuk aksi bersama di lingkungan regional.”
Sebelumnya pada hari Selasa, edisi kedua “Konferensi Kerjasama dan Kemitraan Baghdad” dimulai di wilayah Laut Mati, dengan partisipasi Irak, Yordania, Prancis, Turki, Mesir, Kuwait, Arab Saudi, UEA, Qatar, Oman, Bahrain dan Iran.
Iran menunjukkan kesiapannya untuk berdialog melalui konferensi tersebut
Iran telah menunjukkan kesiapannya untuk berdialog dengan negara-negara kawasan yang dihadiri oleh Arab Saudi, rival regionalnya.
Konferensi tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang signifikan dan tidak menghasilkan pertemuan bilateral di antara mereka. Di Timur Tengah, Teheran mendukung pihak yang berkonflik dalam perang proksi dari Yaman ke Suriah dan di tempat lain.
Sumber: TRTarabi.