Hakim investigasi tingkat pertama di Badan Peradilan Anti-Terorisme di Tunisia mengeluarkan keputusan pembekuan dana dan aset 10 orang dalam kasus yang terkait dengan asosiasi Namaa Tunisia, termasuk Ketua Parlemen dan pemimpin gerakan Ennahda, Rached Ghannouchi.
Radio Mosaique FM mengatakan bahwa dalam daftar orang-orang yang diputuskan untuk dibekukan dana dan aset mereka termasuk ketua gerakan Ennahda Rashid Ghannouchi, kedua putranya Moaz dan Sumaya Ghannouchi, menantunya Rafik Abdel Salam, mantan perdana menteri Hammadi al-Jabali, dua putri dan menantunya, tambah Abdel Karim Suleiman (salah satu pendiri Asosiasi Namaa Tunisia dan mantan anggota Kantor Eksekutif Ennahda), Najih bin Latif (saudara ipar Hammadi Al-Jabali) dan Rafiq Imara yang merupakan salah seorang penasehat Ghannouchi.
Menurut sebuah dokumen yang beredar di media sosial yang belum bisa diverifikasi keasliannya oleh Arabi 21, Komite Analisis Keuangan Tunisia mengirim pemberitahuan ke bank dan Kantor Pos Nasional, termasuk izin pengadilan untuk membekukan rekening bank dan saldo keuangan perusahaan oang-orang tersebut di atas.
Sampai sejauh ini, tidak ada komentar dari Rashid Ghannouchi mengenai masalah ini.
Pekan lalu, pihak berwenang Tunisia membebaskan mantan Perdana Menteri Hamadi Jebali setelah penangkapannya selama beberapa hari sehubungan dengan kasus yang sama setelah dia melakukan mogok makan. Tim pengacaranya membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepada mantan pemimpin Ennahda tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Tunisia mengatakan bahwa pihaknya telah mengungkapkan adanya kecurigaan terkait pencatatan operasional keuangan para aktivis asosiasi Namaa Tunisia dimana terdapat kucuran dana sangat signifikan yang tidak relevan dengan aktivitas resmi asosiasi tersebut.
Juru bicara resmi Kementerian Dalam Negeri, Fadela Al-Khulaifi, membenarkan bahwa pada tahap pertama, 3 orang telah ditangkap dan tempat tinggal mereka digeledah. Mereka juga menyita beberapa komputer, perangkat, dokumen keuangan, dan laporan bank yang mengonfirmasi adanya kucuran dana dari luar negeri.
Jaksa Penuntut Umum juga mengizinkan penahanan orang-orang yang sangat mencurigakan terkait kasus-kasus yang dituduhkan serta memasukkan sebagian lainnya dalam daftar orang-orang yang harus diperiksa. Ia juga menegaskan adanya dugaan keterlibatan banyak individu lain dalam banyak kasus namun tidak bisa merinci lebih lanjut informasinya sesuai dengan kerahasiaan prosedur investigasi.
Sumber: Arabi21.