Pihak-pihak yang bertikai di Sudan sementara ini telah bersepakat untuk melakukan gencatan senjata, mediator AS dan Saudi mengumumkannya pada hari Sabtu, setelah beberapa upaya sebelumnya yang sempat gagal untuk menengahi gencatan senjata tersebut.
Bertemu di kota pelabuhan Kerajaan Saudi, Jeddah, militer Sudan dan paramiliter RSF menandatangani gencatan senjata tujuh hari yang akan mulai berlaku pada Senin pukul 21:45 waktu setempat Sudan, ungkap AS dan Arab Saudi dalam suatu pernyataan bersama. Gencatan senjata dapat diperpanjang jika kedua belah pihak setuju.
“Kepada mediator Saudi dan AS, Kedua belah pihak telah menyatakan komitmen mereka untuk tidak melakukan kepentingan militer selama masa pemberitahuan, 48 jam setelah penandatanganan kesepakatan dan sebelum dimulainya gencatan senjata,” ungkapnya.
Pertemuan sebelumnya di Jeddah telah menghasilkan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk melindungi warga sipil dan memperlancar aliran bantuan kemanusiaan bagi mereka yang terkena dampak konflik. Namun, kesepakatan tersebut telah kandas dikarenakan kedua belah pihak saling tuding melakukan pelanggaran.
“Sudah kita ketahui bersama bahwa sebelumnya kedua belah pihak telah mengumumkan gencatan senjata, namun teidak dipatuhi,” pernyataan dari mediator AS – Saudi.
“Tidak seperti gencatan senjata sebelumnya, perjanjian yang disepakati di Jeddah ditandatangani oleh kedua belah pihak dan akan dipantau tim mediator gencatan senjata AS – Saudi, dan masyarakat internasional.”
Komite Monitoring dan Koordinasi terdiri dari tiga perwakilan, masing-masing dari AS dan Arab Saudi dan tiga perwakilan dari masing-masing pihak.
Sumber: Arab News