13 Desember 2022 diperingati sebagai Hari Nusantara. Hari bersejarah untuk Indonesia yang bercirikan kepulauan dengan 17.504 pulau terhampar dari Sabang sampai Merauke. Namun ribuan pulau itu ternyata belum mampu diolah dan ternyata dikerjasamakan dengan pihak asing.
“Spirit negara kepulauan lahir dari perjuangan Juanda yang menghasilkan Indonesia sebagai negara kepulauan. Ada 17.504 pulau yang sebenarnya bisa menjadi tulang punggung kebangkitan ekonomi nasional. Terus kenapa di lelang?” tanya Ketua DPP PKS Tani dan Nelayan Riyono.
Lelang pulau Widi yang merupakan area kepualauan di Maluku Utara dengan luasan 10.000 ha dan 100 pulau lebih oleh perusahaan asing yang bermarkas di Amerika serikat mulai 8 – 14 Desember 2022.
Lelang yang dilakukan secara terbuka membuat publik bertanya-tanya, kenapa harus dilelang? Apa negara ini tidak mampu mengelolanya?
Pakar perikanan kelautan Indonesia tidak kurang. Banyak juga lulusan perikanan kelautan yang bisa diberdayakan dengan proyek-proyek besar untuk membangkitkan ekonomi pesisir.
“Kenapa harus di lelang? Kalau ada pemenang dan betul-betul di “kuasai” oleh swasta dan asing bisa disalahgunakan untuk kepentingan asing. Bisa jadi membuka jalur-jalur gelap peredaran narkoba dan perdagangan manusia,” papar Riyono.
Lelang ini jalan yang bisa melukai spirit Juanda di mana tanah, air, udara adalah satu kesatuan yang harus berdaulat. Tidak boleh ada sejengkal tanahpun di negeri ini dikuasai oleh asing.
“Hari Nusantara harusnya diberikan kado manis dengan kesejahteraan melalui kebangkitan ekonomi biru berbasis kepulauan. Semangat tidak memunggugi laut harus nyata. Lelang pulau ini merupakan kado pahit bagi Indonesia dan sangat menyakitkan bagi wilayah kepulauan,” tambah Riyono.
“Amanat PP 62 tahun 2010 terkait pulau-pulau kecil dan terluar melarang pulau di jual atau dikuasai oleh asing. Pengolahanpun harusnya diprioritaskan untuk dalam negeri,” tutup Riyono