Dalam wawancara dengan stasiun televisi Amerika Fox, putra mahkota mengatakan isu Palestina masih sangat penting bagi Arab Saudi.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan bahwa normalisasi hubungan negaranya dengan Israel semakin dekat, seperti negara-negara Teluk lainnya, sejalan dengan didorongan besar dari Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan antara Saudi-Israel.
“Setiap hari, kami semakin dekat,” kata putra mahkota kepada stasiun televisi AS Fox News, yang dikutip Reuters dalam wawancara yang disiarkan pada Rabu malam.
Wawancara dengan putra mahkota, yang dikenal sebagai MBS, bertepatan dengan upaya pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menengahi hubungan bersejarah antara dua kekuatan regional, sekutu utama Washington di Timur Tengah.
Pembicaraan normalisasi adalah inti dari negosiasi kompleks yang juga mencakup kemungkinan konsesi Israel kepada Palestina, serta diskusi mengenai jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil yang diupayakan oleh Riyadh.
MBS mengatakan kepada Fox’s – Special Report, bahwa masalah Palestina merupakan isu “sangat penting” bagi Riyadh. “Kita perlu menyelesaikan bagian itu,” katanya ketika ditanya apa yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan normalisasi.
“Kami harus melihat dulu ke mana arah tujuannya. Kami berharap hal ini dapat memberikan manfaat kepada rakyat Palestina, jika menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah,” ujarnya dalam bahasa Inggris.
Para pejabat AS secara pribadi menaruh harapan terhadap potensi dari kesepakatan besar regional itu, yang akan menjadi kemenangan dalam kebijakan luar negeri Biden ketika dirinya berusaha untuk terpilih kembali pada bulan November 2024.
MBS juga mengatakan “jika Iran mendapatkan senjata nuklir, maka Arab Saudi juga harus mendapatkannya”.
Arab Saudi, bersama dengan Israel, telah lama menjadi musuh Iran, namun hubungan mereka membaik sejak Riyadh dan Teheran sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik mereka pada bulan Maret.
Teheran membantah dugaan yang menyebut mereka sedang membuat senjata nuklir, walaupun hali itu telah menjadi pusat perhatian internasional atas kecurigaan program nuklirnya selama bertahun-tahun.
Komentar putra mahkota tersebut disiarkan setelah pertemuan antara Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu, di mana mereka berjanji untuk bekerja sama menuju normalisasi Israel-Saudi, yang nantinya dapat membentuk kembali geopolitik di Timur Tengah.
Kedua pemimpin juga mengungkapkan bahwa Iran tidak boleh dibiarkan memperoleh senjata nuklir.
Wawancara dengan pembawa acara Fox, Bret Baier, adalah wawancara pertama pihak kerajaan di TV AS sejak 2019. Arab Saudi sempat terlibat dalam kontroversi, terutama menyusul dugaan peran putra mahkota dalam pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi pada tahun 2018 .
Setelah seminggu melakukan wawancara dengan beberapa pimpinan pemerintahan dan bisnis Saudi, Baier mengatakan kepada Fox bahwa ia telah melihat negara tersebut sedang mengalami “perubahan tektonik dalam skala, kecepatan, dan tingkat yang belum pernah dialami oleh negara mana pun di zaman modern”.
“Perubahan ini positif,” tambahnya.
SUMBER: AL JAZEERA