Sekarang saya akan menuliskan tafsiran saya tentang reaksi cepat atau spontan negara-negara Barat terhadap negara zionis. Saya berharap kepada semua pemimpin negara Arab dan Islam agar memahami apa yang terjadi. Demikian pula semua bangsa dan partai harus mengetahui rencana busuk yang telah dihancurkan oleh serangan 7 Oktober.
Negara pertama yang bergerak cepat mendukung Israel secara spontan adalah Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Kanada dan Jepang! Ikatan apa yang membuat para pemimpin tujuh negara besar (G7) tersebut bertindak cepat mengunjungi Israel?
Tujuh negara besar (G7) semacam organisasi yang mengendalikan berbagai kepentingan peradaban barat dari titik tolak ekonomi. Negara-negara G7 ini tidak punya perjanjian tertulis dan tidak punya sekretariat atau kantor tetap. G7 ini lebih mirip dengan para pemimpin mafia tetapi untuk membagi-bagi dunia. Kepemimpinannya bergantian setiap tahun diantara negara-negara anggota. Negara utama bertugas menentukan prioritas grup dan mengundang atau mengatur pertemuan puncaknya.
Sekalipun tidak ada landasan undang-undang atau kelembagaannya, kelompok negara-negara industri ini punya pengaruh sangat besar. Karena mampu menggerakkan berbagai inisiatif internasional atau mengendalikannya. G7 ini mengadakan pertemuan tahunan untuk menyusun berbagai rencana pengendalian dunia dan mengevaluasi berbagai rencana sebelumnya.
Di akhir pertemuan G7 telah ditetapkan rencana format ulang Timur Tengah untuk dilaksanakan sebagai pendahuluan menghadapi pertarungan melawan Cina melalui beberapa hal berikut:
a- Mengakhiri masalah Palestina dengan menghabisi Hamas, penguasaan Israel atas seluruh wilayah Palestina, mengembalikan penjajahan atas Tepi Barat, dan menghabisi semua bentuk perlawanan dengan dukungan kekuasaan dan Mahmud Abbas.
b- Mendukung pemerintahan Asad dan mengijinkannya untuk mengambil ulang bagian utara Suriah dan menghabisi semua kelompok jihad di Suriah dan Irak.
c- Mengembalikan pemerintahan Ataturk di Turki setelah Erdogan dan memulai perubahan dalam berbagai pemilihan pemerintahan daerah di masa yang akan datang.
d- Mengembalikan sebagian wilayah Ukraina yang terjajah untuk melemahkan Putin dan menjatuhkannya dalam suatu kudeta atau pemilu mendatang, dan meletakkan Rusia secara total berada di bawah kekuasaan Barat.
e- Menjinakkan Hizbullah di Lebanon dan mengubahnya menjadi alat penghancuran kawasan untuk mencegah pergerakan nasional di negeri-negeri Syam, dengan menciptakan berbagai kerusuhan dan pertentangan dan dengan memukul berbagai kelompok Sunni.
f- Menyiapkan kawasan Teluk untuk terjadinya ledakan wilayah antara Saudia dan negara-negara Teluk di satu pihak dan Iran di pihak lain. Ladang gas Kuwait atau teluk Abdullah atau masalah lainnya bisa menjadi pemicunya sehingga Israel bisa masuk untuk mendukung Teluk secara militer.
g- Memunculkan berbagai konflik setelah itu antar negara-negara Teluk hingga satu negara menyerang negara lain atau beberapa negara menyerang negara lain lalu kawasan Teluk terpecah-pecah dan jatuh di bawah hegemoni Israel tanpa terusik oleh Iran yang senjata nuklirnya sudah dicabut.
h- Setelah hegemoni Israel atas Jazirah Arabia dan minyaknya, Amerika dan Barat menjadi penguasa yang mengendalikan sumber energi utama bagi Cina dan memulai tahapan pengendalian Cina dan Korea Utara. Ini punya beberapa skenario lain.
Kesimpulan: Serangan al-Qassam dan terungkapnya kelemahan Israel telah menghancurkan rencana negara-negara G7. Karena itu reaksinya muncul spontan dengan sangat cepat dan jelas dengan mendukung Israel secara material, militer dan politik. Bahkan negara-negara ini memberi lampu hijau kepada Israel untuk menyelesaikan masalah secara brutal dan keji. Itulah sebab yang membuat negara-negara G7 membantu Israel dengan sangat cepat, karena garis pertahanan pertama dan terakhir bagi bangsa Arab adalah Gaza. Adakah pemimpin Arab yang mau menyadari hal ini? Ya Allah saksikanlah bahwa saya telah menyampaikan.
Sumber: HaloPalestina.com