Tel Aviv – Serangan rudal yang diluncurkan dari Yaman dan menghantam Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, pada Minggu (4/5), menyebabkan penundaan kedatangan Presiden Siprus, Nikos Christodoulides, ke Israel. Serangan ini juga menimbulkan sejumlah korban luka dan memicu kepanikan massal di wilayah metropolitan Tel Aviv dan Yerusalem.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa rudal tersebut berasal dari Yaman dan gagal dicegat sistem pertahanan udara mereka. Rudal tersebut jatuh di sekitar terminal 3 Bandara Ben Gurion dan menyebabkan ledakan besar.
Layanan medis Israel, Magen David Adom, melaporkan sedikitnya tiga orang mengalami luka ringan hingga sedang akibat serangan tersebut. Beberapa jalur transportasi, termasuk layanan kereta menuju Yerusalem dan Modi’in melalui stasiun bandara, ditangguhkan sementara.
Presiden Siprus akhirnya mendarat di Israel setelah situasi dinyatakan relatif aman. Namun, belum ada rincian resmi mengenai agenda kunjungan Christodoulides, yang dijadwalkan hanya berlangsung beberapa jam.
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan politik terkait penahanan seorang pengusaha Israel berusia 75 tahun, Shimon Aikot, di Siprus atas tuduhan perdagangan ilegal lahan. Keluarganya berencana menggelar aksi protes selama kunjungan Presiden Siprus dengan slogan: “Presiden Siprus adalah ancaman bagi warga Israel: Jangan hormati tamu yang meremehkan warga tak bersalah.”
Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka menyatakan bahwa serangan rudal hipersonik itu merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan penolakan terhadap genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Media lokal Israel menyebut ini sebagai kali pertama sistem pertahanan mereka gagal mencegat rudal sejak eskalasi terbaru konflik dengan Gaza. Asap tebal terlihat membumbung dari area bandara, dan sirene peringatan terdengar di seluruh wilayah Gush Dan, Yerusalem, dan sebagian Tepi Barat. Jutaan warga dilaporkan mengungsi ke tempat perlindungan darurat.
Pihak keamanan Israel menyatakan tengah melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini dan mengevaluasi kembali sistem pertahanan mereka terhadap ancaman dari kawasan regional.