Doha, 9 September 2025 — Situasi di kawasan Timur Tengah kembali memanas setelah Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Qatar, Doha, dengan target delegasi pimpinan Hamas yang tengah membahas usulan terbaru Presiden AS Donald Trump. Serangan tersebut dikonfirmasi oleh sumber pimpinan Hamas kepada Al Jazeera, sebagaimana dikutip HaloPalestina.com dari Samaa News.
Gerakan Jihad Islam Palestina mengecam keras serangan itu, menyebutnya sebagai tindakan kriminal terang-terangan yang melanggar seluruh norma kemanusiaan, hukum, dan adat internasional. “Kami menuntut pertanggungjawaban pemerintahan Presiden AS Donald Trump atas kebiadaban Israel, terutama karena agresi ini datang segera setelah apa yang disebut Gedung Putih sebagai usulan Trump,” tegas pernyataan resmi Jihad Islam, dikutip dari Samaa News.
Operasi “Puncak Api”
Media Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa operasi ini diberi sandi “Puncak Api”, dilancarkan dari jarak 1.800 km dengan koordinasi sejumlah negara. Jet tempur Israel menembakkan rudal presisi dalam misi yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Eyal Zamir dan Komandan Angkatan Udara Tomer Bar dari markas Kirya, Selasa (9/9).
Sementara itu, Channel 13 Israel mengungkapkan bahwa operasi ini dikendalikan dari ruang operasi khusus Shin Bet (Shabak). Instruksi intelijen berasal dari Shabak, sementara eksekusi dilakukan oleh Angkatan Udara Israel. Selama operasi, hadir Perdana Menteri Israel, Menteri Pertahanan, penjabat Kepala Shabak, serta Kepala Intelijen Militer. Divisi Pencegahan Terorisme Shabak disebut sebagai pelaksana utama, bekerja sama dengan unit operasionalnya.
Menurut sumber media Israel, jet tempur menembakkan sedikitnya 12 rudal ke lokasi yang diduga menjadi tempat pertemuan pimpinan Hamas di Doha.
Hamas Tegaskan Pimpinan Selamat
Meski menjadi target serangan besar-besaran, seorang pimpinan senior Hamas menegaskan bahwa seluruh anggota kepemimpinan Hamas di Doha selamat. Namun, serangan ini tetap menelan korban jiwa dari kalangan staf dan keluarga dekat pimpinan.
Lima Syuhada Gugur
Sumber media Palestina merilis daftar korban yang gugur dalam serangan tersebut. Mereka adalah:
Asy-Syahid Jihad Labad – Kepala Kantor Khalil al-Hayya
Asy-Syahid Humam al-Hayya – putra Khalil al-Hayya
Asy-Syahid Abdullah Abdul Wahid – pendamping
Asy-Syahid Mu’min Hassouna – pendamping
Asy-Syahid Ahmad Abdul Malik – pendamping
Pengumuman ini menegaskan bahwa meskipun pimpinan utama selamat, serangan tetap menimbulkan kehilangan besar bagi barisan Hamas.
Kecaman Internasional
Serangan tersebut memicu gelombang kecaman internasional. Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, menyatakan kutukan keras terhadap Israel. “Kami mengutuk serangan licik Israel yang menargetkan Qatar, dan menegaskan solidaritas penuh Uni Emirat Arab bersama Qatar dalam menghadapi agresi ini,” ujarnya, dikutip dari Samaa News.
Serangan keji ini dianggap sebagai eskalasi berbahaya yang dapat memperluas konflik, terlebih dilakukan di wilayah negara yang juga menjadi tuan rumah delegasi Israel untuk perundingan.