Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan bahwa negaranya akan mengirimkan kapal perang dari pelabuhan Cartagena di tenggara negara itu pada hari Kamis untuk melindungi armada global sumud flotilla yang berupaya menembus blokade Israel di Jalur Gaza.
“Sebuah kapal angkatan laut yang lengkap akan berangkat besok dari Cartagena untuk membantu armada global sumud flotilla dan melakukan operasi penyelamatan jika diperlukan,” ujar Sanchez kepada wartawan setelah menghadiri sidang Majelis Umum PBB pada hari Rabu.
Media Spanyol mengonfirmasi bahwa keputusan pemerintahnya mengikuti langkah serupa yang juga diambil oleh Italia, dengan mencatat bahwa Kementerian Pertahanan mengklarifikasi bahwa kapal tersebut hanya akan beroperasi di perairan internasional.
Armada global sumud flotilla yang terdiri dari lebih dari 50 kapal yang menuju Gaza dengan tujuan membuka koridor kemanusiaan dan mematahkan blokade Israel, diserang kemarin malam oleh pesawat tanpa awak yang diyakini diluncurkan oleh Israel. Serangan tersebut menyebabkan beberapa ledakan dan matinya peralatan komunikasi, tetapi tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Sebelumnya, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Thameen Al-Khitan, mengutuk serangan pesawat tak berawak terhadap armada tersebut, sementara kelompok oposisi di Yunani dan Prancis menyerukan perlindungan terhadap armada global sumud flotilla. Selain Yunani dan Perancis, Roma juga mengutuk serangan terhadap armada di perairan Yunani.
Selama berhari-hari, puluhan kapal telah berlayar sebagai bagian dari armada global sumud flotilla menuju Jalur Gaza, membawa bantuan kemanusiaan, khususnya pasokan medis.
Ini adalah pertama kalinya sejumlah besar kapal berlayar bersama menuju Jalur Gaza, rumah bagi sekitar 2,4 juta warga Palestina yang telah berada di bawah pengepungan Israel selama 18 tahun.
Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan 65.419 orang tewas dan 167.160 orang terluka, sebagian besar anak-anak dan perempuan, serta menyebabkan kelaparan yang telah merenggut nyawa 442 warga Palestina, termasuk 147 anak-anak.
Sumber: Anadolu agency.