Oleh: Tala Michel Issa, Al Arabiya English
Tinjauan paling komprehensif terhadap diet ketogenik (Keto) hingga saat ini menemukan bahwa hal itu meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker serta berbahaya bagi pasien ginjal dan wanita hamil, juga menunjukkan kerusakan kesehatan jangka panjang.
Diterbitkan di Frontiers in Nutrition, analisis berjudul ‘Diet Ketogenik dan Penyakit Kronis: Menimbang Manfaat Terhadap Risiko’ juga menemukan bahwa kemungkinan dampak jangka panjang dari diet dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer, disebutkan pula bahwa risiko yang terkait dengan diet melebihi manfaatnya.
“Diet keto yang khas adalah bencana yang memicu penyakit,” kata penulis utama review tersebut bernama Lee Crosby, menurut pernyataan dari Physicians Committee for Responsible Medicine (Komite Dokter untuk Pengobatan yang Bertanggung Jawab).
“Mengonsumsi daging merah, daging olahan, dan lemak jenuh serta membatasi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang kaya karbohidrat adalah resep untuk kesehatan yang buruk,” tambah Crosby, yang juga manajer program pendidikan gizi di komite tersebut .
Salah satu temuan utama review tersebut adalah bahwa diet keto mungkin sangat tidak aman bagi ibu hamil atau wanita yang berencana untuk hamil karena diet rendah karbohidrat sebelumnya telah dikaitkan dengan risiko cacat tabung saraf yang lebih tinggi pada bayi.
Diet keto juga ditemukan meningkatkan kadar ‘kolesterol jahat’ pada banyak pasien, dan versi diet protein yang lebih tinggi dapat mempercepat gagal ginjal pada mereka yang memiliki penyakit ginjal.
Para pakar mengatakan makanan diet keto umumnya tinggi lemak, sangat rendah karbohidrat, rendah protein dan campuran ini mengarah pada apa yang dikenal sebagai ‘ketosis’ yang berfungsi sebagai sumber energi alternatif untuk neuron dan jenis sel lain yang tidak dapat langsung memetabolisme asam lemak.
Diet keto paling sering dipromosikan untuk menurunkan berat badan dan untuk orang yang berjuang dengan obesitas, diabetes tipe 1 dan 2.
“Selain risiko yang signifikan bagi pasien penyakit ginjal dan wanita hamil, diet keto juga berisiko karena dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis secara keseluruhan,” kata Crosby. “Meskipun keto dapat mengurangi berat badan dalam jangka pendek, pendekatan ini tidak lebih efektif daripada diet penurunan berat badan.”