Pada hari Rabu (17-04-2024) lalu, Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas militer di Israel Utara. Serangan gabungan dengan peluru kendali dan drone tersebut menghantam pusat komando pengintaian di kawasan Arab al-Aramshe. Militer Israel mengakui bahwa 14 anggotanya terluka serta 6 diantaranya menderita luka-luka serius.
Jum’at (19-04-2024) dini hari, Israel menargetkan kota Esfahan yang dikenal sebagai pusat reaktor nuklir Iran. Menurut Iran, 3 drone kecil yang digunakan untuk menyerang sejumlah target tersebut berhasil dicegat oleh pertahanan udara Iran.
ABC melaporkan dari seorang pejabat AS bahwa Israel menembakkan 3 Misil melalui jet tempurnya menargetkan Sistem Radar pertahanan udara Iran di Situs Nuklir Natanz, sebuah pabrik pengayaan uranium. Sejauh ini, tidak ada komentar resmi apapun dari pihak Israel. Namun, Menteri keamanan Israel dari partai sayap kanan radikal, Itamar Ben-Gvir mengomentari serangan tersebut di platform media sosial X dengan satu kata: Lemah. Menurut Financial Times, Israel telah menyampaikan pada sekutunya (AS) bahwa mereka akan menyerang Iran dan Proxinya.
Selain menargetkan Esfahan, di waktu yang hampir bersamaan, jet tempur Israel juga menyerang sejumlah target di Suriah. Diantaranya menargetkan Pangkalan Militer Al-Tha’la di provinsi Al-Suwayda. Bandara Izraa di provinsi Dara’a juga tak luput dari serangan Israel. Tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut menurut laporan militer Suriah.
Sabtu (20-04-2024) dini hari, sejumlah ledakan mengguncang Pangkalan Militer Kalsu di provinsi Babel, Irak. Serangan ke pangkalan militer ‘Milisi’ Al-Hasyd ash-Sya’bi atau The Popular Mobilization Forces (PMF) itu menyebabkan sekitar 20 orang luka-luka. Menurut Reuters: Seorang anggota PMF tewas dalam serangan tersebut serta 8 lainnya mendapatkan luka-luka serius. Pihak keamanan Irak sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan siapa yang berada dibelakang serangan tersebut. AS sendiri membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Iran tidak merespon dan mengancam Israel atas sejumlah serangan yang belum diakui Israel tersebut. Namun pada hari ini (Sabtu 20-04-2024) Muqawamah Islamiyah Irak atau The Islamic Resistance in Iraq (IRI) mengumumkan menyerang kota Eilat di Israel selatan dengan sejumlah drone sebagai balasan atas serangan Israel di Babel. Setelahnya, Tel Aviv membantah bahwa mereka terlibat dalang serangan yang mengguncang Babel, Irak. Hizbullah juga mengumumkan telah menyerang Galilea dengan ‘senjata yang tepat’ dan mengenai target yang mereka inginkan. Sirine peringatan berbunyi di Galilea setelah sebuah drone menyelinap ke wilayah udara Israel.
Sejauh ini, Israel tidak banyak mengumumkan kerugian materi dan jiwa yang mereka dapatkan karena serangan Iran dan Proxinya mengingat rata-rata media Israel dikontrol oleh pemerintah. Dalam serangan besar Iran pekan lalu, juru bicara IDF mengumumkan bahwa pertahanan udara Israel berhasil mencegat 99% dari serangan Iran. Namun, investigasi yang dilakukan oleh surat kabar Maariv Israel yang berbahasa Ibrani melaporkan bahwa hanya 84% serangan Iran yang berhasil dicegat iron dome Israel.
Sumber: Al-Jazeera.