تعريف الدعوة لغة واصطلاحا
Definisi Da’wah Menurut Bahasa dan Istilah
Makna da’wah menurut bahasa adalah:
- Nida (panggilan): seseorang memanggil: ketika ia menyerunya; aku memanggil seseorang: ketika aku bersuara dan memintanya datang
- Mendorong kepada sesuatu: mensupportnya
- Mengajak kepada sesuatu yang ingin didakan atau dihindarkan, benar atau salah.
- Upaya lewat perkataan, atau perbuatan untuk mempengaruhi seseorang mengikuti satu madzhab atau agama[1]
- Memohon dan meminta.[2]
Berangkat dari ta’rif yang berbeda-beda, maka ad-du’at (para da’i) adalah: kaum yang menyerukan kepada baiat (janji setia) seruan kebenaran atau kesesatan. Seperti dikatakan: “Dia seorang da’i”, ketika orang itu mengajak kepada bid’ah, madzhab atau agama.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam adalah da’i pertama dalam Islam, mengajak kepada tauhid, mentaati dan mengikuti syari’at-Nya.
Ta’rif Da’wah secara istilah
Makna istilahiy kata da’wah tidak jauh dari makna lughawi (bahasa) sebagaimana telah disebutkan. Ruang lingkup ta’rif istilahi bagi kata da’wah adalah seputar upaya lewat ucapan dan perbuatan untuk Islam, menerapkan manhajnya, meyakini akidahnya dan melaksanakan syari’atnya.
تعريف الدعوة إلي الله
Definisi Da’wah Ilallah (Menyeru Kepada Allah)
Jika kita perhatikan secara istilahiy makna da’wah kepada Allah, maka kita akan temukan beberapa ta’rif yang dikemukakan para ulama, yang terikat oleh satu kesamaan, yaitu: menyeru kepada agama Allah, mendorong untuk mengikutinya dan mengamalkan syariatnya. Ta’rif yang dikemukakan selalu membawa muatan makna ini.
- Da’wah Islam adalah tunduk dan taat kepada ajaran Allah tanpa batas dan syarat. Ta’rif ini berangkat dari firman Allah:
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Aku Telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik’. Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam’” (QS. Al An’am: 161-162).[3]
- Da’wah Islamiyah adalah (seruan kepada) agama yang Allah ridhai bagi seluruh alam semesta, Allah turunkan ajaran-Nya kepada rasul-Nya, dijaga dalam Al Qur’an dan dijelaskan dengan As Sunnah.[4]
- Da’wah Islam adalah (seruan kepada) nizham (tatanan) umum dan qanun (undang-undang) yang sempurna mengatur urusan hidup, dan perilaku manusia yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Rabbnya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.[5]
Pada kenyataannya, da’wah Islamiyah mencakup semua ta’rif ini. Da’wah adalah seruan agar berserah diri kepada perintah Allah dan mentaati-Nya. Da’wah adalah seruan kepada pengamalan ajaran Al Qur’an dan As Sunnah. Da’wah adalah seruan kepada tatanan sempurna bagi kehidupan manusia.
Kesimpulan
Da’wah adalah menyerukan kepada tauhid (mengakui ke-Esa-an Allah) dan menyatakan dua kalimat syahadat, menerapkan manhaj Allah di muka bumi dalam bentuk ucapan dan perbuatan, sebagaimana yang ada dalam Al Qur’an dan As Sunnah –sunnah Rasulullah Muhammad saw- agar semua beragama tunduk kepada Allah. Ini artinya juga mengajak non muslim kepada Islam, mengajak kaum muslimin mengamalkan Islam, beramal untuk menegakkan syariat dan manhajnya di muka bumi. Itulah amar ma’ruf nahi munkar. Agar umat manusia merasakan kebahagiaan hari ini dan akhirat nanti.
أنواع الدعوة
Macam-Macam Da’wah
Penulis kitab Hidayatul Mursyidin,[6] menukil dari Imam Muhammad Abduh, mengatakan bahwa da’wah itu ada tiga macam:
دعوة الناس كافة
Da’wah Kepada Seluruh Umat Manusia
Da’wah umat Muhammad kepada seluruh umat manusia kepada Islam agar semua beragama hanya karena Allah. Ini adalah kewajiban umat ini secara menyeluruh, sebagai konsekwensi dari penunjukannya sebagai khaira ummat (umat terbaik) yang dilahirkan untuk manusia, yang bercirikan pada amar ma’ruf nahi munkar, serta karena sifat orang beriman yang diberikan izin berperang dengan firman Allah:
(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS. Al Hajj: 41)
Maka yang wajib adalah mengajak manusia kepada Islam, dan ketika mereka menerima maka kewajiban berikutnya adalah amar ma’ruf nahi munkar.
دعوة المسلمين بعضهم بعضا
Da’wah Sesama Kaum Muslimin
Da’wah kaum muslimin sebagian mereka atas sebagian yang lain kepada kebajikan dan saling memerintahkan antara mereka dengan yang ma’ruf, saling mencegah dari yang munkar. Dan yang dapat melakukan hal ini adalah kelompok tertentu dari umat ini yang mengenali urusan agama dan mengetahui rahasia hukum Islam dengan baik. Mereka inilah yang ditunjukan Allah dengan firman-Nya:
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At Taubah: 122)
ما يكون بين الأفراد بعضهم مع بعض
Da’wah Antara Personil Kaum Muslimin Satu Sama Lain
Da’wah yang terjadi antara personal umat ini satu dengan lainnya. Dalam hal ini sama kewajibannya antara yang umum dan yang khusus, dengan menunjukkan kepada kebaikan dan memotivasinya, mencegah dari keburukan dan memperingatkannya. Semua ini dilakukan sesuai dengan apa yang diketahuinya. Jika ada seorang muslim melihat saudara muslim lainnya melakukan kemunkaran maka ia akan hadapi dengan nasehat, bimbingan dan penjelasan sesuai dengan arahan agama. Semua itu dilakukan dengan lembut dan lunak. Inilah bentuk tawashi (saling memberi wasiat) dalam kebenaran dan kesabaran yang menjadi ciri keimanan yang benar, keberhasilan hidup dari kerugian, yang dijelaskan dalam firman Allah:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al Ashr: 1-3)
Serta mengamalkan firman Allah: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah [7]dan pelajaran yang baik (QS. An Nahl: 125)
Maksud penjelasan ini bukanlah pembatasan da’wah hanya pada tiga macam ini. Akan tetapi yang dimaksudkan adalah bahwa ada hal-hal yang mengharuskan untuk diseriusi, diilmui, dan dikaji dengan luas, serta argumentasi yang kuat untuk menda’wahi non muslim atau penganut madzhab yang menyimpang, isme yang bathil baik dari kaum muslimin maupun dari non muslim, atau yang dialami oleh sebagian orang yang tergoda oleh pengetahuan-pengatahuan menyesatkan, dll. Semua ini memerlukan keseriusan, kesadaran, dan argumentasi yang tidak dimiliki kecuali oleh mereka yang mengkaji Islam, dan orang-orang yang secara khusus dalam da’wah.
Ada kelompok lain yang didominasi oleh syahwat dan nafsunya sehingga mereka jatuh dalam kesalahan. Mereka itu harus dibawa ke jalan yang benar dengan cara yang baik. Bagi mereka sudah cukup dengan sedikit nasehat dan bimbingan dari orang yang sedikit berilmu, usaha dan argumentasi, yang dimiliki banyak orang.
Semua orang tahu kalau mencuri itu haram, maka siapa saja yang melihat pencuri maka ia menasehati dan menjelaskannya. Semua orang tahu kalau khamr itu haram, maka barang siapa yang melihat peminum khamr maka ia menasehatinya dan mengajaknya kepada kebaikan, ke jalan yang lurus. Semua ini tidak memerlukan argumentasi yang besar untuk menjelaskannya, karena tidak tersembunyi bagi siapapun.
Dikutip dari: Ad-Da’watu Ilallah, DR. Taufik Al-Wa’iy
Catatan Kaki:
[1] Al Misbahul Munir, pada kata: da’a
[2] Lihat Maqayisul lughah. Kata: da’a
[3] Perhatikan pula QS. Ali Imran:83, An-Nisa: 125, Al-An’am: 71.
[4] Lihat: QS. Al-Maidah: 3, Ali Imran: 85, As-Syura: 13.
[5] Lihat: QS.An-Nisa: 65, An-Nisa: 60, Al-Maidah: 44.
[6] Syekh Ali Makhfuzh, hal. 17 Cet. Darul Ma’rifah,
[7] Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
3 comments
izin copas Kk Admin. unutk saya masukan dalam bloger
Silahkan..
Alhamdulillah, Jazaakumullahu khairan Admin..
Izin untuk dijadikan referensi mata kuliah bagi mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam..