Idealnya, apabila seseorang telah berinteraksi secara intensif dengan ajaran Al-Islam, maka akan terwarnailah keyakinan (al-i’tiqadi), pikiran (al-fikrah), perasaan (asy-syu’ur), dan akhlaknya (al-akhlaq) dengan dinul haq ini. Ia akan berada dalam kondisi yang islami (al-wadh’ul islami); sehingga sikapnya menjadi sikap yang islami (al-mauqiful islami); amalnya menjadi amal yang islami (al-‘amalul islami).
صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ
“Shibghah (celupan) Allah, dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.” (Al-Baqarah, 2: 138)
Diantara bentuk amal islami yang diharapkan oleh ajaran Islam dari umatnya adalah: ad-da’wah wat tarbiyah (dakwah dan tarbiyah), serta al-harakatu wal jihad (bergerak dan jihad).
Amal da’wah wat tarbiyah adalah aktivitas menyeru dan membina umat agar memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan benar.
Allah Ta’ala berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali Imran, 3: 110)
كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
“Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (Ali Imran, 3: 79)
Sedangkan amal harakah wal jihad adalah aktivas gerak dan perjuangan agar dakwah dan tarbiyah kepada umat ini dapat berlangsung secara berkesinambungan dan aman dari berbagai gangguan musuh-nusuhnya. Oleh karena itu, amaliyah ini menuntut pengorbanan, komitmen dan disiplin yang tinggi—terutama dalam kondisi keterpurukan umat yang saat ini masih berada dalam keadaan terjebak dalam sistem kehidupan dan konstruksi sosial yang jauh dari nilai-nilai Islam.
Amal harakah dan jihad ini membutuhkan pengorganisasian yang lebih serius dibandingkan amaliyah dakwah dan tarbiyah, sehingga mereka yang terjun didalamnya adalah orang-orang yang tafarrugh—memfokuskan diri dan menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya secara khusus bagi perjuangan Islam.
Allah Ta’ala berfirman.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran, 3: 104)
Tentang Ayat di atas Ibnu Katsir berkata, “Hendaklah ada di antara kalian sekelompok umat yang menunaikan perintah Allah untuk berdakwah kepada kebaikan dan amar ma’ruf nahi mungkar, sekalipun dakwah itu wajib pula bagi setiap individu Muslim.”
Tentang urgensi amaliyah harakah dan jihad yang terorganisir, Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (As-Shaf, 61: 4)
Tujuan utama perjuangan Islam (al-‘amalul islami) yang dilaksanakan melalui amaliyah dakwah dan tarbiyah serta harakah dan jihad adalah mewujudkan masyarakat islami agar umat ini hanya beribadah kepada Allah semata (‘ibadatullahi wahdah) dalam seluruh aspek kehidupannya; serta menegakkan ketakwaan (at-taqwa), sehingga mendapatkan al-burhan (bukti) dari Allah Ta’ala dengan ditunjukkannya kepercayaan (at-tsiqah) dan amanah (al-amanah) dari-Nya, yakni tamkin (kedudukan yang kokoh) di muka bumi.
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Ad-Dzikr (Lauh Mahfuzh), bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.” (Al-Anbiya, 21: 105)
Juga firman-Nya,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur, 24: 55)
Allah Ta’ala menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, menjadikan agama mereka kokoh dan kuat, dan akan memberikan kepada mereka nikmat keamanan dan kesejahteraan. Itulah janji Allah yang pasti terlaksana selama mereka berpegang teguh kepada perintah dan ajaran-Nya.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kekuatan dan kemampuan kepada kita untuk turut serta dalam al-‘amalul Islami; aktivitas perjuangan Islam. La haula wa la quwwata illa bi-Llahil ‘aliyyil adzim…Aamiin…