Masa kelemahan Bani Umayyah terjadi pasca wafatnya Abdurrahman bin Al-Hakam / Abdurrahman Al-Ausath pada 238 H (852 M). Berlangsung hingga tahun 300 H (913 M).
Abdurrahman Al-Ausath diganti oleh putranya yang bernama Muhammad. Pengganti selanjutnya adalah dua orang anaknya, yaitu Al-Mundzir bin Muhammad, dan Abdullah bin Muhammad.
Beberapa Faktor Penyebab Kelemahan
Prof. DR. Raghib As-Sirjani menyebutkan tiga faktor penyebab kelemahan Bani Umayyah di Andalusia saat itu:
Pertama, berlimpahnya harta dan terbukanya dunia
Saat itu kegiatan ekonomi semakin maju, dan masyarakat hidup makmur. Sayang, hal itu tidak dibarengi oleh keimanan dan ketakwaan sehingga yang terjadi adalah degradasi ruhiyah maknawiyah.
Hal inilah yang dikhawatirkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sejak jauh-jauh hari,
مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوْهَا كَمَا تَنَافَسُوْهَا فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
“Bukanlah kefakiran (kemiskinan) yang aku takutkan atas kalian, akan tetapi yang aku takutkan atas kalian adalah akan dibentangkannya dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba maka hal itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka.” (HR. Muslim No. 2961)
Kedua, fenomena Ziryab.
Ziryab adalah seorang penyanyi dari Baghdad. Ia masuk ke Andalusia pada masa Abdurrahman Al-Ausath yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan dan peradaban.
Sewaktu di Baghdad, Ziryab biasa tampil menghibur para khalifah dan pangeran. Gurunya adalah Ibrahim Al-Mushily yang iri kepadanya, hingga Ziryab melarikan diri dari Baghdad ke Andalusia.
Pada awalnya Andalusia tidak mengenal warna-warni corak musik. Namun, sejak tampilnya Ziryab di hadapan para khalifah, di perkampungan, di tempat-tempat berkumpulnya manusia; musik menjadi sesuatu yang popular.
Ziryab mengajarkan notasi-notasi musik, yang hingga kini dikenal dengan sebutan notasi Andalusia. Ia juga mengajarkan seni mode; pakaian musim panas, musim dingin, musim semi, musim gugur; dan ada pakaian untuk setiap suasana; mengajarkan seni makan/table manner; serta membacakan cerita-cerita hikayat atau dongeng-dongeng, tarian, dan lain-lain.
Sejak saat itu, penyanyi di Andalusia semakin banyak. Awalnya hanya kalangan pria, lambat laun muncul penyanyi-penyayi dari kalangan wanita. Lambat laun orang-orang mulai memalingkan muka dari para ulama, dan menjauhi majelis ilmu.
Nama Ziryab popular hingga saat ini di Kawasan Afrika Utara, bahkan mengalahkan ketenaran Abdurrahman Ad-Dakhil, Abdurrahman Al-Ausath, atau Uqbah bin Al-Hajjaj. Langgam-langgam Andalusianya masih sering diperdengarkan di Tunisia. Biografinya diajarkan sebagai tokoh pencerahan dan perjuangannya untuk seni melawan kejumudan.
Sebenarnya, Islam hanya membolehkan musik dalam momen/suasana khusus: menyambut tamu, saat acara pernikahan, hari raya, momen berbahagia, dan momen khusus lainnya, itupun dengan tetap memperhatikan batasan syariat.
Baca juga:
Baca juga:
Ketiga, pemberontakan Umar bin Hafshun.
Ia adalah muslim peranakan Andalusia asli. Pemimpin perampok yang beranggotakan 40 orang. Jumlahnya terus bertambah hingga mampu menguasai wilayah selatan Andalusia. Setelah 22 tahun memberontak, ia murtad untuk mendapat dukungan dari Kerajaan Leon Kristen di utara. Umar kemudian mengganti namanya menjadi Samuel. Pada masa itulah Kerajaan Leon berani mendekati wilayah perbatasan negeri Islam.
Pemberontakan dalam negeri Andalusia
Kondisi Andalusia di akhir fase kelemahan (300 H/913 M) diwarnai berbagai pemberontakan:
- Umar bin Hafshun membentuk pemerintahan sendiri di Kawasan selatan. Beberapa benteng bergabung dengannya: Etija dan Jaen. Granada menjadi salah satu kota yang dikuasainya dan dijadikan Ibukota dengan nama lain Babasyitar.
- Pemberontakan Ibnu Hajjaj di Sevilla.
- Pemberontakan di timur Andalusia: Provinsi Valencia.
- Pemberontakan di Zaragoza.
- Pemberontakan Abdurrahman Al-Jalliqy di bagian barat Andalusia.
- Pemberontakan di Toledo.
Pemerintahan pusat tidak mampu menguasai seluruh wilayah selain Cordova dan beberapa desa. Andalusia akhirnya menjadi negara para panglima yang saling bertempur satu sama lain.
Terbentuknya Kerajaan-kerajaan Kristen
- Kerajaan Leon yang terletak di barat laut Andalusia.
- Kerajaan Aragon yang terletak di timur laut, ibu kotanya Barcelona. Embrio kerajaan-kerajaan ini tumbuh sejak masa Al-Wulat kedua.
- Kerajaan Navarre yang merupakan pecahan Kerajaan Leon.
Pembunuhan Pewaris Tahta
Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Ausath adalah pewaris tahta. Namun ia dibunuh oleh saudaranya sendiri, Al-Mutaharrif bin Abdullah. Kondisi Andalusia menjadi semakin runyam.
Munculnya negara Syiah
Negara syiah ini muncul di Kawasan Maghrib pada tahun 296 H (909 M). Bernama Daulah Fathimiyah, yang sebenarnya lebih pantas disebut Daulah Ubaidiyyah. Obsesi negara syiah ini adalah membunuh para ulama ahlus sunnah di Maghribi dan berusaha menyebarkan ajaran syiah ke berbagai wilayah: Aljazair, Tunisia, Mesir, Syam, Hijaz, dll.
Umar bin Hafshun menyatakan ketundukan dan dukungannya pada Ubaidillah Al-Mahdi, karena ia membutuhkan bantuan dan harta mereka.
Kawasan dunia Islam terpecah-belah
- Mesir dan Syam dikuasai dinasti Ikhsidiyah, 935 – 969 M. Muhammad bin Tugh al-Ikhshid, adalah seorang tentara budak keturunan Turki, yang ditunjuk sebagai Gubernur oleh Kekhalifahan Abbasiyah.
- Bahrain dan Yamamah dikuasai oleh kaum Qaramithah.
- Isfahan dikuasai Bani Buwaihi
- Khurasan dikuasai Nashr As-Samany
- Thabaristan dikuasai Dailami
- Kirman dikuasai Muhammad bin Ilyas
- Al-Ahwaz dikuasai Buraidiyyun
- Khalifah Abbasiyah hanya menguasai wilayah Baghdad.
Sementara itu Andalusia nampaknya tinggal menghitung hari kehancurannya, namun ALLAH SWT menghendakinya eksis beberapa saat, dengan munculnya: Abdurrahman An-Nashir.
Baca selanjutnya:
Abdurrahman An-Nashir: Pendiri Kekhalifahan Bani Umayyah di Andalusia