RISALAH
  • Ta’aruf
    • RISALAH.ID
    • FDTI
    • Buku Syarah Rasmul Bayan
    • Kontak Kami
  • Materi Tarbiyah
    • Ushulul Islam (T1)
    • Ushulud Da’wah (T2)
    • Kurikulum FDTI
      • Kelas 1
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Kultum
        • Seminar
        • Taushiyah Pembina
      • Kelas 2
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Seminar
      • Kelas 3
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
      • Kelas 4
        • Mentoring
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
    • Al-Arba’un An-Nawawiyah
  • Download
    • Buku Materi
    • Buku dan Materi Presentasi Bahasa Arab
      • Durusul Lughah Al-Arabiyah
      • PowerPoint Durusul Lughah Al-Arabiyah
    • Majalah
  • Donasi
Kategori
  • Akhbar Dauliyah (443)
  • Akhlak (50)
  • Al-Qur'an (42)
  • Aqidah (119)
  • Dakwah (26)
  • Fikrul Islami (37)
  • Fiqih (99)
  • Fiqih Dakwah (67)
  • Gerakan Pembaharu (21)
  • Hadits (76)
  • Ibadah (10)
  • Kabar Umat (210)
  • Kaifa Ihtadaitu (6)
  • Keakhwatan (5)
  • Kisah Nabi (10)
  • Kisah Sahabat (3)
  • Masyarakat Muslim (13)
  • Materi Khutbah dan Ceramah (60)
  • Musthalah Hadits (3)
  • Rumah Tangga Muslim (6)
  • Sejarah Islam (142)
  • Senyum (2)
  • Taujihat (20)
  • Tazkiyah (38)
  • Tokoh Islam (11)
  • Ulumul Qur'an (7)
  • Wasathiyah (48)
54K
2K
RISALAH
RISALAH
  • Ta’aruf
    • RISALAH.ID
    • FDTI
    • Buku Syarah Rasmul Bayan
    • Kontak Kami
  • Materi Tarbiyah
    • Ushulul Islam (T1)
    • Ushulud Da’wah (T2)
    • Kurikulum FDTI
      • Kelas 1
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Kultum
        • Seminar
        • Taushiyah Pembina
      • Kelas 2
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Seminar
      • Kelas 3
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
      • Kelas 4
        • Mentoring
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
    • Al-Arba’un An-Nawawiyah
  • Download
    • Buku Materi
    • Buku dan Materi Presentasi Bahasa Arab
      • Durusul Lughah Al-Arabiyah
      • PowerPoint Durusul Lughah Al-Arabiyah
    • Majalah
  • Donasi
  • Sejarah Islam

Nasib Tragis Khalifah Al-Muttaqi

  • 13-10-2022
pexels photo 2112049 e1594746809988
Photo by Ali Arapou
Total
0
Shares
0
0
0
0

(329-333 H / 940-944 M)

Ibrahim Al-Muttaqi li-Llah bin Al-Mu’tamid bin Abi Ahmad Al-Muwaffaq Thalhah bin Al-Mutawakil. Lahir pada 297 H / 908 M, ibunya seorang budak Bernama Khalub.

Al-Muttaqi menjabat sebagai khalifah sejak 20 Rabi’ul Awwal 329 H / 27 Desember 940 M sampai 20 Shafar 333 H / 16 Oktober 944 M. Dia dikenal sebagai khalifah yang sering berpuasa dan ibadah serta tak pernah minum arak sama sekali. Dia pernah berujar, “Saya tak pernah menjadikan sesuatu sebagai teman selain Al-Qur’an.”

Berawal dari Musyawarah

Saat Khalifah Ar-Radhi wafat, para Menteri, pejabat departeman, orang-orang Alawiyah, para hakim, kaum Abbasiyah dan seluruh tokoh negeri bermusyawarah dipimpin Abu Abdullah Al-Kufi mengenai siapa yang akan dipilih menjadi khalifah. Mereka sepakat memilih Ibrahim Al-Muqtadir, yang menggelari dirinya Al-Muttaqi li-Llah.

Hanya Menjadi Simbol

Pada masa Khalifah Al-Muttaqi, Bajkam Ad-Dailami meneruskan jabatannya sebagai Amirul ‘Umara. Sementara pengaturan urusan diserahkan kepada menterinya, Abu Abdullah Al-Kufi. Khalifah Al-Muttaqi tak lebih dari sekedar simbol dan nama yang tidak mampu berbuat apa-apa.

Pemberontakan Al-Baridi

Al-Baridi masih bercita-cita ingin menguasai Baghdad. Ia mengirim pasukan dari Bashrah sampai ke Madzar. Mengetahui hal itu, Bajkam Ad-Dailami mengirim tentara dipimpin oleh Tuzun. Terjadilah pertempuran sengit yang dimenangkan tentara Al-Baridi.

Sementara itu Bajkam Ad-Dailami dibunuh oleh seorang laki-laki suku Kurdi saat berburu di Jur. Terbunuhnya Bajkam menjadi berita gembira bagi Al-Baridi. Ia dapat menguasai Dailam sehingga menjadi lebih kuat dan berpengaruh. Terbunuhnya Bajkam juga memberi keuntungan bagi khalifah Al-Muttaqi, karena selama ini rumah dan harta bendanya dikuasai oleh Bajkam.

Pergolakan Politik

Al-Baridi menguasai Baghdad, namun ditinggalkannya setelah tinggal 24 hari disana, karena orang-orang Turki dan Dailam beroposisi padanya. Kurtakin Ad-Dailami maju memimpin tentara, dan diangkat menjadi Amirul ‘Umara. Namun masyarakat Baghdad merasa terganggu dengan keberadaan orang-orang Dailam.

Melihat hal itu, Khalifah Al-Muttaqi mengirim utusan kepada Ibnu Raiq yang berada di Syam dan memintanya untuk Kembali ke Baghdad. Maka ia pun bergerak ke Baghdad.

Ibnu Ra’iq Kembali Menjadi Amirul ‘Umara

Pada 21 Dzulhijjah 329 H / 21 September 941 M, Ibnu Raiq tiba di Baghdad lalu menemui Khalifah Al-Muttaqi. Kurtakin menyusulnya ke Baghdad dan mengalami kekalahan Ketika bertempur dengan pasukan Ibnu Raiq. Kurtakin menghilang, dan Ibnu Raiq menangkapi dan membunuhi orang-orang Dailam yang jumlahnya mencapai 400 orang. Saat itulah Al-Muttaqi mengangkat Ibnu Raiq menjadi Amirul ‘Umara.

Ambisi Al-Baridi

Mengetahui semakin melemahnya kekuatan orang-orang Dailam dan Turki, Al-Baridi Kembali mengirimkan tantara dari Tigris untuk menguasai Baghdad. Tidak ada perlawanan berarti, Baghdad berhasil dikuasai oleh Al-Baridi. Sementara Al-Muttaqi dan putranya serta Ibnu Raiq melarikan diri ke Mosul.

Kekejaman Al-Baridi

Al-Baridi berbuat keji, ia membunuh orang-orang dekat khalifah, merampas rumah-rumah, serta melakukan aksi perampokan lainnya di Baghdad pada siang dan malam hari.

Al-Muttaqi meminta kepada Nashirud Daulah bin Hamdan, Penguasa Mosul, agar membantunya melawan Al-Baridi. Dikirimlah saudaranya, Abul Hasan Ali Saifud Daulah, menemui Al-Muttaqi dan Ibnu Raiq di Tikrit, lalu Kembali bersama keduanya ke Mosul.

Nashirud Daulah lantas membunuh Ibnu Raiq karena ingin menggantikannya sebagai Amirul Umara. Pada Sya’ban 330 H / April 942 M, Khalifah Al-Muttaqi mengangkat Nashirud Daulah sebagai Amirul Umara, dan mengangkat Saifud Daulah pula sebagai pejabat.

Memerangi Al-Baridi

Nashirud Daulah bin Hamdan memasuki Baghdad bersama Khalifah Al-Muttaqi dengan membawa banyak tentara. Al-Baridi keluar dari Baghdad menuju ke Wasith. Nashirud Daulah mengirim Saifud Daulah untuk memerangi Al-Baridi. Awalnya, pasukan Al-Baridi berhasil mendesak pasukan Saifud Daulah. Namun, Saifud Daulah mendapat bantuan tambahan pasukan sehingga mampu mengalahkannya.

Menguasai Wasith

Saifud Daulah tidak langsung mengejar Al-Baridi sampai ke Wasith, karena pasukannya banyak yang terluka. Setelah luka-luka pasukan sembuh, Saifud Daulah kembali menyerang Al-Baridi hingga menguasai wilayah Wasith.

Saifud Daulah berniat menguasai Bashrah tapi tidak memiliki biaya yang cukup untuk bergerak kesana. Tentara yang bersamanya adalah orang-orang Turki. Ia mengirimkan surat kepada saudaranya, Nashirud Daulah, meminta bantuan. Namun tidak mendapatkan jawaban. Hal ini menimbulkan ketegangan diantara keduanya.

Bani Buwaihi menghadang dan menyerang. Saifud Daulah pun lari meninggalkan barak militernya. Kondisi ini menyebabkan Nashirud Daulah meninggalkan Baghdad menuju Mosul dan meninggalkan jabatan Amirul Umara yang telah dijabatnya selama 13 bulan.

Tuzun Ad-Dailami

Khalifah Al-Muttaqi mengangkat panglima Tuzun menjadi Amirul ‘Umara. Akan tetapi Tuzun tidak memiliki kecakapan memimpin, sehingga Khalifah tidak menyukainya dan mengkhawatirkan dirinya dari kejahatan Tuzun.

Khalifah Al-Muttaqi memutuskan untuk pergi ke Mosul meminta bantuan Bani Hamdan. Lalu terjadilah beberapa kali pertempuran antara pasukan Tuzun dengan Bani Hamdan hingga akhirnya Mosul dapat dikuasai oleh Tuzun.

Bani Hamdan dan Khalifah Al-Muttaqi melarikan diri menuju Nashibain. Selanjutnya Nashirud Daulah sebagai pemimpin Bani Hamdan meminta jaminan keamanan kekuasaannya selama 3 tahun. Setiap tahun dia siap membayar 603.000 dirham.

Sementara itu Khalifah Al-Muttaqi mengirim surat kepada Akhsyid, Penguasa Mesir. Bani Hamdan tidak menyukai hal itu, maka Khalifah Al-Muttaqi pun mengirimkan utusan kepada Tuzun meminta jaminan keamanan dan agar ia mengizinkannya Kembali ke Baghdad.

Akhsyid datang menemui Khalifah Al-Muttaqi dan mengajaknya ke Mesir demi keselamatan khalifah, ia mewanti-wanti kejahatan Tuzun. Namun khalifah tidak berkenan dan lebih senang Kembali ke Baghdad karena Tuzun menyatakan akan memberi jaminan keamanan.

Khalifah Ditangkap!

Dalam bukunya yang berjudul Sejarah Umat Islam, Buya Hamka menyebutkan peristiwa penangkapan khalifah Al-Muttaqi:

“Setelah Khalifah datang, tampillah Tuzun ke muka menyembah sampai bersinggung keningnya dengan tanah. Al-Muttaqi berbesar hati, akan tetapi di saat baginda tengah lalai itu, datanglah serdadu-serdadu Tuzun mengepungnya.”

“Baginda ditangkap dan dibawa ke dalam kemah yang telah tersedia. Di dalam kemah itu dalam beberapa saat saja terjadilah hal yang amat ngeri: mata khalifah itu dicungkil pula dan dia diturunkan dari jabatannya dan diganti dengan al-Mustakfi.”

Al-Muttaqi dibuang ke sebuah pulau dekat Sindi dan dipenjara di tempat tersebut selama 25 tahun hingga meninggal di penjara pada bulan Sya’ban 357 H / Juli 968 M.

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Share 0
Share 0
Topik berkaitan
  • Khalifah Al-Muttaqi
Tarbawiyah

Previous Article
Biden 2022
  • Akhbar Dauliyah

Biden Peringatkan Arab Saudi Konsekuensi dari Pengurangan Produksi Minyak

  • 12-10-2022
View Post
Next Article
Rekonsiliasi faksi Palestina
  • Akhbar Dauliyah

Alhamdulillah, Faksi-faksi Palestina Tandatangani Deklarasi Rekonsiliasi dengan Disaksikan Presiden Aljazair

  • 14-10-2022
View Post
Anda Mungkin Juga Menyukai
Penaklukan Andalusia 1
View Post
  • Sejarah Islam

Jalan Panjang Menuju Penaklukan Andalusia (Bag. 1)

  • Tarbawiyah
  • 30-01-2023
Ahmad bin Hanbal
View Post
  • Sejarah Islam
  • Al-Qur'an

Biografi Singkat Imam At-Thabari

  • Tarbawiyah
  • 29-01-2023
Bukhari
View Post
  • Hadits
  • Sejarah Islam

Perjalanan Hidup Imam Bukhari

  • Tarbawiyah
  • 19-01-2023
Bani Abbasiyah
View Post
  • Sejarah Islam

Tarikh Kekhalifahan Bani Abbasiyah

  • Tarbawiyah
  • 30-12-2022
Kota melingkar Baghdad
View Post
  • Sejarah Islam

Detik-detik Runtuhnya Khilafah Bani Abbasiyah

  • Tarbawiyah
  • 27-12-2022
Mongolia
View Post
  • Sejarah Islam

Invasi Mongol Pada Masa Pemerintahan Khalifah An-Nashir li Dinillah

  • Tarbawiyah
  • 26-12-2022
Berjalan ke Masjid
View Post
  • Sejarah Islam

Catatan Kecil tentang Dua Khalifah Abbasiyah: Al-Mustanjid dan Al-Mustadhi

  • Tarbawiyah
  • 19-12-2022
Kota melingkar Baghdad
View Post
  • Sejarah Islam

Munculnya Negara-negara Baru Pada Masa Khalifah Al-Muqtafi li Amrillah

  • Tarbawiyah
  • 05-12-2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buku Baru!
Trending
  • Koperasi Bumi Nusantara PBNU 1
    • Kabar Umat
    PBNU Akan Dampingi Petani Hutan Melalui Koperasi Bumi Nusantara
    • 02.01.23
  • Serangan Israel ke Syiria 2
    • Akhbar Dauliyah
    Dua Tentara Suriah Tewas dan Bandara Damaskus Tidak Berfungsi Setelah Diserang Israel Dini Hari Tadi
    • 02.01.23
  • Busyro Muqoddas 3
    • Kabar Umat
    Reformasi Sistem Pemilu Menjadi Salah Satu Fokus Perjuangan Muhammadiyah Pasca Muktamar ke-48
    • 02.01.23
  • Kantor Kemenag 4
    • Kabar Umat
    Kilas Balik 2022: Asrama Haji untuk Karantina Jemaah Umrah, Kemenag Siapkan Mitigasi Haji
    • 02.01.23
  • Menlu Turki 5
    • Akhbar Dauliyah
    Menlu Turki: Kami Tidak Akan Melakukan Normalisasi dengan Rezim Suriah
    • 04.01.23
  • Anis Byarwati 2022 6
    • Kabar Umat
    Kebijakan Baru Perpajakan Belum Berpihak Pada Kondisi Ekonomi Masyarakat Menengah Bawah
    • 04.01.23

Forum Dakwah & Tarbiyah Islamiyah adalah Perkumpulan yang didirikan untuk menggalakan kegiatan dakwah dan pembinaan kepada masyarakat secara jelas, utuh, dan menyeluruh.

Forum ini berupaya menyampaikan dakwah dan tarbiyah Islamiyah kepada masyarakat melalui berbagai macam kegiatan dakwah.

Kegiatan dakwah FDTI dilandasi keyakinan bahwa peningkatan iman dan taqwa tidak mungkin dapat terwujud kecuali dengan melakukan aktivitas nasyrul hidayah (penyebaran petunjuk agama), nasyrul fikrah (penyebaran pemahaman agama), dan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan melarang kemungkaran).

Tag
Afghanistan Al-Aqsha An-Nahdhah Tunisia Arab Saudi Arbain Nawawiyah covid-19 Erdogan hadits arbain haji Hamas hasan al-banna Ikhwanul Muslimin india Irak Iran Israel Kemenag Ma'rifatul Islam materi khutbah jum'at materi tarbiyah Mesir Muhammadiyah MUI Nahdlatul Ulama Pakistan Palestina Penjajah Israel Persis pks qawaidud da'wah Ramadhan rasmul bayan Rusia Saudi Arabia sirah nabawiyah Sudan Suriah Taliban Tunisia Turki Ukraina ushulud da'wah ushulul Islam Wasathiyah Yaman
Komentar Terbaru
  • Tarbawiyah pada Khalifah Pertama Bani Abbasiyah: Abul Abbas As-Saffah
  • Mushorrr pada Khalifah Pertama Bani Abbasiyah: Abul Abbas As-Saffah
  • Rian pada Gerakan Islam dan Urgensi Evaluasi Diri
  • Hadits 30: Batasan-batasan Allah - Tarbawiyah pada Istri Sudah Suci dari Haid Tetapi Belum Mandi Janabah, Bolehkah Berjima’?
  • Siti masitoh pada Dakwah Jahriyah (Bag. 1)
  • 10 Wasiat Hassan al-Banna - Izdeen pada 10 Wasiat Hasan Al-Banna
RISALAH
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentuan
  • Sitemap
Menebar Hidayah ISLAM

Input your search keywords and press Enter.