RISALAH
  • Ta’aruf
    • RISALAH.ID
    • FDTI
    • Buku Syarah Rasmul Bayan
    • Kontak Kami
  • Materi Tarbiyah
    • Ushulul Islam (T1)
    • Ushulud Da’wah (T2)
    • Kurikulum FDTI
      • Kelas 1
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Kultum
        • Seminar
        • Taushiyah Pembina
      • Kelas 2
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Seminar
      • Kelas 3
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
      • Kelas 4
        • Mentoring
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
    • Akademi Tarbiyah Islamiyah
      • Materi Taklim
      • Materi Majelis Rohani
      • Materi Bina Wawasan
      • Materi Nadwah
    • Al-Arba’un An-Nawawiyah
  • Download
    • Buku Materi
    • Buku dan Materi Presentasi Bahasa Arab
      • Durusul Lughah Al-Arabiyah
      • PowerPoint Durusul Lughah Al-Arabiyah
    • Majalah
    • Power Point Materi Taklim
  • Donasi
Kategori
  • Akhbar Dauliyah (562)
  • Akhlak (57)
  • Al-Qur'an (49)
  • Aqidah (131)
  • Dakwah (26)
  • Fikrul Islami (38)
  • Fiqih (112)
  • Fiqih Dakwah (68)
  • Gerakan Pembaharu (21)
  • Hadits (81)
  • Ibadah (10)
  • Kabar Umat (256)
  • Kaifa Ihtadaitu (6)
  • Keakhwatan (5)
  • Kisah Nabi (10)
  • Kisah Sahabat (3)
  • Masyarakat Muslim (13)
  • Materi Khutbah dan Ceramah (72)
  • Musthalah Hadits (3)
  • Rumah Tangga Muslim (6)
  • Sejarah Islam (155)
  • Senyum (2)
  • Taujihat (23)
  • Tazkiyah (42)
  • Tokoh Islam (12)
  • Ulumul Qur'an (7)
  • Wasathiyah (53)
0
2K
RISALAH
RISALAH
  • Ta’aruf
    • RISALAH.ID
    • FDTI
    • Buku Syarah Rasmul Bayan
    • Kontak Kami
  • Materi Tarbiyah
    • Ushulul Islam (T1)
    • Ushulud Da’wah (T2)
    • Kurikulum FDTI
      • Kelas 1
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Kultum
        • Seminar
        • Taushiyah Pembina
      • Kelas 2
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Seminar
      • Kelas 3
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
      • Kelas 4
        • Mentoring
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
    • Akademi Tarbiyah Islamiyah
      • Materi Taklim
      • Materi Majelis Rohani
      • Materi Bina Wawasan
      • Materi Nadwah
    • Al-Arba’un An-Nawawiyah
  • Download
    • Buku Materi
    • Buku dan Materi Presentasi Bahasa Arab
      • Durusul Lughah Al-Arabiyah
      • PowerPoint Durusul Lughah Al-Arabiyah
    • Majalah
    • Power Point Materi Taklim
  • Donasi
  • Aqidah
  • Materi Khutbah dan Ceramah

Syarat Diterimanya Syahadat Kita (Bag. 2)

  • 02-07-2023
Photo by Ali Arapou

Di pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa ucapan syahadatain sudah mencukupi bagi diakuinya seseorang sebagai seorang muslim.

Namun, dalam pandangan di sisi Allah Ta’ala, kita harus berupaya memenuhi syarat-syarat diterimanya syahadatain tersebut, yakni: mendasarinya dengan al-ilmu (pengetahuan), al-yaqin (keyakinan), al-ikhlash (keikhlasan), dan as-sidq (kejujuran).

Selanjutnya, selain keempat syarat di atas, syahadat juga harus didasari dengan:

 Al-Mahabbah (cinta)

Syahadat yang kita ucapkan hendaknya didasari rasa cinta yang menghilangkan kebencian dan rasa tidak suka. Maknanya adalah bahwa syahadat tersebut lahir dari keterpautan hati kepada Allah Ta’ala.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah, 2: 165)

Al-Qobul (penerimaan)

Allah menceritakan keadaan orang kafir Quraisy yang tidak mau menerima dakwah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam firman-Nya,

إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: ‘la ilaha illallah’ (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. Dan mereka berkata: ‘Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?’” (QS. As Shaffat, 37: 35-36)

Jika seseorang di lisannya telah bersyahadat, namun di dalam hati atau perilakunya memperlihatkan kesombongan, misalnya tidak mau meninggalkan perbuatan syirik atau menentang kewajiban shalat, maka bisa dikatakan sebenarnya orang itu belum menerima kandungan syahadatain.

Al-Inqiyad (kepatuhan)

Syahadat memiliki konsekuensi dalam segala aspek kehidupan seorang muslim. Seorang yang mengucapkan laa ilaha illallah haruslah patuh terhadap syari’at Allah Ta’ala serta tunduk dan berserah diri kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (QS. Luqman, 31: 22)

Teladan dalam kepatuhan bisa kita lihat dari sikap salaful ummah ini, diantaranya tergambar dari riwayat berikut ini:

عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَتْ تَقُولُ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ } أَخَذْنَ أُزْرَهُنَّ فَشَقَّقْنَهَا مِنْ قِبَلِ الْحَوَاشِي فَاخْتَمَرْنَ بِهَا

Dari Shafiyyah binti Syaibah bahwa ‘Aisyah radliallahu ‘anha pernah berkata: “Tatkala turun ayat: ‘Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya..’ (An-Nuur: 31). Maka mereka langsung mengambil sarung-sarung mereka dan memotongnya dari bagian bawah lalu menjadikannya sebagai kerudung mereka”. (HR. Bukhari)

Begitulah muslimah di masa lalu merespon perintah Allah Ta’ala. Mereka bersegera menyambutnya dengan patuh.

Contoh lainnya adalah sikap teladan Abu Thalhah. Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Anas radhiallaahu anhu berkata: Abu Thalhah merupakan orang Anshar yang paling banyak hartanya –berupa pohon-pohon kurma– di Madinah. Harta yang paling ia sukai adalah Bairuha’ yang berada di depan masjid, Rasulullah shallallaahu alaihi wasalam sering memasukinya dan meminum airnya yang baik.

Ketika turun ayat:

لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran, 3: 92).

Abu Thalhah berdiri di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata: Sungguh harta yang paling aku sukai adalah Bairuha’, aku shadaqahkan untuk Allah, aku mengharap kebaikan dan simpanan (pahalanya) di sisi Allah, pergunakanlah wahai Rasul sebagaimana Allah menentukan pada Anda.”

Anas berkata: “Kemudian Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: ‘Engkau telah mendengar apa yang aku katakan dan aku berpendapat sebaiknya engkau menjadikannya untuk kerabat terdekatmu’.” Abu Thalhah berkata: “Akan aku lakukan wahai Rasulullah.” Kemudian Abu Thalhah membagi untuk kerabatnya dan anak-anak pamannya.

Begitulah kesempurnaan Iman. Begitulah syahadat yang benar. Ia terealisasikan dalam bentuk al-inqiyad (kepatuhan) terhadap perintah Allah Ta’ala.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ

“Tidaklah sempurna iman kalian sehingga hawa nafsunya tunduk mengikuti ajaranku.” (H.R. Thabrani).

Wallahu A’lam

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Share 0
Share 0
Topik berkaitan
  • syahadatain
Risalah

Previous Article
Recep Tayip Erdogan
  • Akhbar Dauliyah

Erdogan: Turki tidak akan Membiarkan Provokasi maupun Ancaman dalam Insiden Pembakaran Alquran

  • 30-06-2023
View Post
Next Article
Habib Salim 2723
  • Kabar Umat

Beri Pesan Kebangsaan di Momen Idul Adha, Dr. Salim: Pengorbanan adalah Keniscayaan

  • 02-07-2023
View Post
Anda Mungkin Juga Menyukai
View Post
  • Materi Khutbah dan Ceramah
  • Aqidah

Metode Mengenal Allah

View Post
  • Aqidah
  • Materi Khutbah dan Ceramah

Menjauhi Perbuatan Syirik (Bag. 2)

View Post
  • Materi Khutbah dan Ceramah
  • Aqidah

Menjauhi Perbuatan Syirik (Bag. 1)

View Post
  • Materi Khutbah dan Ceramah
  • Aqidah

Refleksi Pandangan HidupTauhid: Aqlun Dzakiyyun

View Post
  • Materi Khutbah dan Ceramah

Qolbun Salim: Refleksi Ketauhidan

View Post
  • Materi Khutbah dan Ceramah
  • Aqidah

Pandangan Hidup Tauhid

View Post
  • Materi Khutbah dan Ceramah
  • Akhlak

Akhlak Terhadap Orang Munafik

View Post
  • Materi Khutbah dan Ceramah
  • Aqidah

Jalinan Hubungan dengan Allah SWT

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buku Baru!
Trending
  • Saudi Iran UEA Egypt 1
    • Akhbar Dauliyah
    Iran, Arab Saudi, Emirat dan Mesir Gabung BRICS
    • 24.08.23
  • FreeAmin 2
    • Akhbar Dauliyah
    Sebuah Kampanye untuk Membebaskan Amin Abu Rashed diluncurkan di Belanda
    • 25-08-2023
  • Izzul Muslimin Muhammadiyah 3
    • Kabar Umat
    Jelang Tahun Politik, Sekretaris Muhammadiyah Dorong Ormas Keagamaan Jauhi Pragmatisme Politik dan Oligarki
    • 25-08-2023
  • 4
    • Al-Qur'an
    Memetik Hikmah QS. Al-Ikhlash 1-4
    • 26-08-2023
  • 5
    • Akhbar Dauliyah
    Badie Masih Menjabat Mursyidul Aam IM
    • 28-08-2023
  • Kirgystan palestina 6
    • Akhbar Dauliyah
    Presiden Kyrgyzstan Tegaskan Dukungan yang Abadi untuk Palestina
    • 28.08.23

 

 

Forum Dakwah & Tarbiyah Islamiyah adalah Perkumpulan yang didirikan untuk menggalakan kegiatan dakwah dan pembinaan kepada masyarakat secara jelas, utuh, dan menyeluruh.

Forum ini berupaya menyampaikan dakwah dan tarbiyah Islamiyah kepada masyarakat melalui berbagai macam kegiatan dakwah.

Kegiatan dakwah FDTI dilandasi keyakinan bahwa peningkatan iman dan taqwa tidak mungkin dapat terwujud kecuali dengan melakukan aktivitas nasyrul hidayah (penyebaran petunjuk agama), nasyrul fikrah (penyebaran pemahaman agama), dan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan melarang kemungkaran).

Tag
Afghanistan Al-Aqsha An-Nahdhah Tunisia Arab Saudi Arbain Nawawiyah covid-19 Erdogan Gaza hadits arbain haji Hamas Ikhwanul Muslimin india Irak Iran Israel Kemenag Ma'rifatul Islam materi khutbah jum'at materi tarbiyah Mesir Muhammadiyah MUI Nahdlatul Ulama Pakistan Palestina Penjajah Israel Persis pks qawaidud da'wah Ramadhan rasmul bayan Rusia Saudi Arabia sirah nabawiyah Sudan Suriah Taliban Tunisia Turki Ukraina ushulud da'wah ushulul Islam Wasathiyah Yusuf Al-Qaradhawi
Komentar Terbaru
  • Tadabbur Surat Al-Ashr - irmawati pada Tadabbur Al-Qur’an Surat Al-Ashr
  • Irman pada Tanmiyatu At-Taqah
  • Joko Widuda pada Aksi Heroik, Seorang Tentara Mesir Berhasil Tumbangkan 3 Tentara Penjajah Israel
  • Amir Syarifudin pada Dua Tujuan Utama Ibadah
  • Risalah pada Tadabbur Al-Qur’an Surat ‘Abasa (Bag. 1)
  • giada pada Tadabbur Al-Qur’an Surat ‘Abasa (Bag. 1)
RISALAH
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentuan
  • Sitemap
Menebar Hidayah ISLAM

Input your search keywords and press Enter.