Oleh: KH. Hilmi Aminuddin
Untuk menghasilkan pertumbuhan, semua elemen harakah mestilah menyelenggarakan tarbiyah yang mustamirah (berkesinambungan). Program tarbiyah ini hendaknya dipegang teguh oleh setiap ikhwah dan menjadi pusat perhatian mereka yang utama.
Tarbiyah merupakan akar yang akan melahirkan bidang-bidang lain dalam harakah. Bila tarbiyah dalam jama’ah lesu, gerakan jama’ah pun akan berkurang. Bila ia keliru, gerakan dakwah pun akan menyimpang.
Tarbiyah dalam harakah ada dua sisi. Pertama, talqiniyah. Yaitu pembahasan suatu masalah Islam dalam bentuk halaqah atau liqo tarbawi. Ini intinya terdapat pada firman Allah,
كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
“Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al- Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS. Ali Imran, 3: 79)
Ajaran Islam tidak mungkin difahami kecuali dengan pembinaan yang pada hakekatnya merupakan upaya memahami serta menghayati Kitabullah.
Kedua, tajribiyah. Yaitu dengan menerima pengalaman lapangan langsung yang merupakan suatu pelajaran dari medan dakwah, Allah berfirman,
وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ
“Dan bertakwalah kepada Allah; dan Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah, 2: 282)
Ada pun yang menjadi inti dalam tarbiyah jama’ah ini adalah tercapainya keselamatan potensi harakah (salamatut thaqatil harakah). Karena itu tarbiyah hendaknya meliputi tiga unsur berikut,
- Shalabatul qa’idah (kekokohan basis) ditentukan oleh shalabatul aqidah (kekokohan aqidah). Karenanya tarbiyah aqidiyah tidak boleh lepas atau berhenti. Itulah yang membuat hubungan kita dengan Allah dan menjadi inti kekuatan jama’ah.
- Nuqthatul inthilaq (titik tolak) ditentukan oleh kejelasan fikrah. Tarbiyah juga harus meliputi pemahaman terhadap maksud-maksud ajaran Islam sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Kaifiyatul masiir (metode berjalan) ditentukan oleh kejelasan minhaj yang kita tempuh dengan mengikuti perjalanan dakwah dan perjuangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam iqomatud diinillah.
Bila kita lengah dalam mewujudkan salah satu dari ketiga unsur tarbiyah itu, maka potensi gerakan akan tidak selamat.