Para diplomat tinggi dari kedua negara Kaukasia “setuju untuk mempercepat negosiasi mereka,” kata Departemen Luar Negeri AS, dalam upayanya untuk menyelesaikan perselisihan yang telah berlangsung selama puluhan tahun atas wilayah Karabakh.
Dalam pertemuan di Washington, Kedua menteri luar negeri dari Armenia dan Azerbaijan telah sepakat untuk mempercepat negosiasi diantara negara Kaukasus Selatan tersebut, yang telah bentrok berulang kali atas penguasaan wilayah Karabakh, kata Departemen Luar Negeri AS.
“Keduanya setuju untuk mempercepat negosiasi diantara mereka,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam pertemuan hari Senin antara Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov.
“Kemarin merupakan hal yang positif bahwa kedua belah pihak bisa bertemu, mereka mengemukakan banyak hal-hal yang menjadi perselisihan diantara mereka, namun pada akhirnya mereka bisa membuat kesepakatan bersama. Mereka setuju untuk melanjutkan pertemuan, terlibat dalam dialog langsung dan diplomasi dalam pekan-pekan berikutnya,” kata Price, Selasa.
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia menembaki posisi pasukan Azerbaijan yang ditempatkan di beberapa lokasi di perbatasan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Yerevan menuduh pasukan Azerbaijan memulai penembakan terhadap posisi pasukan Armenia, menambahkan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Hubungan yang tegang sejak 1991
Masih pada hari Senin, juru bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov pun meminta Azerbaijan dan Armenia untuk menahan diri dari upaya-upaya yang dapat meningkatkan ketegangan.
Seminggu sebelumnya, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan setuju untuk tidak menggunakan kekuatan militer dalam menyelesaikan perselisihan mereka atas wilayah Karabakh, dalam pertemuan puncak di Rusia yang diselenggarakan oleh Presiden Vladimir Putin.
Hubungan antara dua negara pecahan Republik Soviet tersebut menegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
Pada musim gugur 2020, dalam 44 hari pertempuran, Baku membebaskan beberapa kota, desa, dan pemukiman dari pendudukan Armenia, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Moskow.
Perjanjian damai dirayakan sebagai kemenangan bagi Azerbaijan.
SUMBER: TRTWorld