Penerbangan komersial reguler antara Suriah dan Arab Saudi kembali dimulai pada hari ini, Rabu (10/07/24) untuk pertama kalinya setelah terhenti selama lebih dari 10 tahun. Penerbangan Suriah-Saudi ini merupakan bagian dari peningkatan hubungan antara kedua negara sebagaimana dilaporkan media resmi Suriah.
Hubungan antara Suriah dan Arab Saudi terputus pada tahun 2012, akibat tindakan represif yang dilancarkan rezim Bashar al-Assad terhadap demonstran anti-pemerintah pada awal krisis Suriah.
Namun sebagian besar negara Arab telah memulihkan hubungan diplomatik dengan Damaskus yang juga telah diterima kembali di Liga Arab sejak tahun lalu.
Duta Besar Suriah untuk Arab Saudi, Ayman Soussan mengatakan bahwa dimulainya kembali penerbangan ini adalah “sebuah langkah yang sangat progres dalam proses perkembangan hubungan antara dua negara bersaudara.” sebagaimana dikutip oleh kantor berita resmi Suriah, SANA.
Pada bulan Mei lalu, jamaah haji Suriah melakukan perjalanan dengan penerbangan langsung ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, namun penerbangan Syria Airlines pada hari ini (Rabu, 10/07/24) ke Riyadh merupakan awal kembalinya penerbangan reguler Suriah-Saudi.
Perang saudara di Suriah yang telah berlangsung selama 13 tahun masih menghadapi jalan buntu. Rezim Asad di Damaskus memang mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar wilayahnya, namun bagian Utara dan barat laut negara itu masih berada di bawah kendali kelompok kelompok oposisi, sementara faksi-faksi Kurdi menguasai timur laut Sutiah.
Sumber: Alhurra.