Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Selasa, bahwa ia membahas masalah pemberantasan organisasi teroris selama KTT Teheran dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Iran, dan menekankan komitmen Turki untuk melenyapkan “semua organisasi teroris di Suriah.”
Erdogan melanjutkan, “Kami menegaskan posisi kami yang tidak membedakan antara satu organisasi teroris dengan yang lain, menggunakan satu organisasi teroris untuk melawan organisasi teroris lain adalah hal yang tak dapat diterima.”
Pernyataan ini muncul dalam konferensi pers bersama pada akhir KTT ketujuh yang merupakan lanjutan dari KTT Astana yang mempertemukan Erdogan dengan mitranya Presiden Iran Ibrahim Raisi dan Presiden Rusia Vladimir Putin di ibukota Teheran.
Presiden Turki itu menambahkan: “Kami membahas hasil KTT Astana sebelumnya dan bagaimana menciptakan kondisi yang tepat untuk mengimplementasikan hasil KTT tersebut.”
Terkait isu pengungsi, Erdogan mengatakan: “Kami tidak dapat mengabaikan jalan solusi diplomatik di Suriah dan mengabaikan para pengungsi Suriah, karena sejumlah besar dari mereka tinggal di kamp-kamp dengan kondisi yang tidak manusiawi.”
Erdogan mengatakan bahwa upaya Turki dalam menciptakan situasi yang kondusif berhasil mengembalikan sekitar 500.000 warga Suriah secara sukarela ke Utara Suriah setelah operasi militer melawan organisasi teroris.
Dia menambahkan, “Kami membangun rumah untuk pengungsi Suriah di daerah perbatasan dan menyerahkannya kepada mereka.”
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia berdiskusi dengan pihak Turki tentang upaya untuk menyelesaikan krisis ekspor gandum Ukraina, dengan menekankan, “Kami telah mencapai kesepahaman di Istanbul mengenai hal ini sebelumnya.”
Putin menuduh beberapa negara Barat (tanpa menyebutkan namanya) memberikan dukungan kepada beberapa pihak di Suriah yang menjadi ancaman bagi integritas teritorial Suriah.
Terkait isu-isu yang dibahas selama KTT, Putin menyampaikan bahwa ketiga pemimpin itu membahas isu energi nuklir Iran dan keharusan menerapkan resolusi PBB terkait dengan isu tersebut.
Sementara itu, presiden Iran mengatakan bahwa kehadiran Amerika di Suriah tertolak dan mereka harus pergi.
Raisi menambahkan, “Iran akan terus mendukung Suriah lebih kuat, dan Amerika Serikat yang menjarah daerah kaya minyak harus mundur dari Suriah sesegera mungkin.”
Raisi juga membahas masalah pengungsi Suriah dengan mengatakan: “Masalah ini sangat penting dan masyarakat internasional harus memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan krisis pengungsi, dan kami akan mendukung setiap inisiatif yang diambil dalam hal ini.”
Sumber: TRTarabi.